TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan nahas kereta api yang terjadi di Bintaro bukan semata-mata kesalahan manusia, melainkan karena energi negatif yang ada di lokasi kejadian. Demikian kata penasehat spiritual Ki Kusumo.
Menurut Ki Kusumo, lokasi kecelakaan dalam pengamatannya sudah lama memiliki energi negatif. Bahkan, Kusumo menganggap penyebab kecelakaan bukan hanya kelalaian manusia, melainkan kekuatan negatif yang ada di lokasi kejadian teramat kuat.
"Rel kereta api di Bintaro itu, energi negatifnya sangat besar. Mungkin orang-orang enggak berpikir kenapa hari peristiwa sama persis dengan hari kejadian sebelumnya di tahun 1987," kata Kusumo ketika dihubungi Tempo, Rabu, 11 Desember 2013.
Menurut dia, peristiwa nahas tersebut dua kali terjadi di lokasi yang sama dan terjadi pada hari yang sama pula, yaitu hari Senin. Kecelakaan yang terjadi pada Senin, 9 Desember ini memang mengingatkan pada peristiwa yang terjadi pada 26 tahun lalu. (Baca : Masinis Tragedi Bintaro I: Kok di Situ Lagi Ya?)
Peristiwa yang disebut Tragedi Bintaro I tersebut terjadi pada hari Senin, 19 Oktober 1987. Peristiwa nahas waktu itu merenggut 139 nyawa dan menyebabkan 123 orang mengalami luka berat.
Ki Kusumo lalu menyarankan untuk mengadakan ruwatan di lokasi kecelakaan. Tujuannya agar tidak terjadi lagi peristiwa yang serupa di tempat tersebut.
RINA ATMASARI
Berita Terpopuler
Jokowi Naik Kereta Diesel, Warga Ulujami Histeris
Ahok dan Masinis Pemberani Kereta Tragedi Bintaro
Kisah Penjaga Palang Kereta 1: Mual Lihat Mayat
Petugas KA Bintaro Korbankan Nyawa Demi Penumpang