TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan tujuan pembelian 10 kereta kencana yang digunakan dalam kirab budaya beberapa waktu lalu adalah untuk promosi wisata. Kereta kuda yang dibeli dari perajin Solo, Klaten, Prambanan, dan Yogyakarta ini akan ditempatkan di Taman Mini Indonesia Indah.
"Nanti setiap ada festival akan dipakai, jadi menarik minat wisatawan juga," kata Jokowi di Balai Kota, Jumat, 20 Desember 2013. Jadi, kereta ini tak sekadar dipajang.
Jokowi menuturkan, bentuk kereta kencana yang mencirikan wilayah Solo dan sekitarnya ini menunjukkan keberagaman budaya nasional. Sebab, Jakarta merupakan tempat pertemuan semua entitas kebudayaan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan uang yang dikeluarkan untuk membeli kereta kencana ini sebesar Rp 1,2 miliar. Berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2013. Anggarannya diambil dari acara Festival Keraton Sedunia sebesar Rp 20 miliar.
Arie mengungkapkan, keberadaan kereta kencana ini merupakan aset jangka panjang pemerintah DKI Jakarta. "Bisa digunakan untuk kreasi dalam setiap festival sehingga tidak perlu menyewa." (Baca: Kereta Kencana Dikeluarkan, Pengunjung Foto-foto)
Saat ini kereta-kereta kencana tersebut berjajar rapi di selasar Blok G Balai Kota DKI Jakarta. Warga atau pegawai yang lewat terkadang menyempatkan diri berfoto dengan latar kereta ini.
Anggota Komisi A, Prasetyo Edi Marsudi, setuju dengan pembelian kereta kencana ini. Menurut dia, merupakan salah satu bentuk promosi kebudayaan DKI Jakarta.
"Sehingga bisa mendongkrak pariwisata," ujarnya. Dia menilai belanja di sektor wisata merupakan investasi jangka panjang.
SYAILENDRA
Topik Terhangat
Atut Tersangka | Mita Diran | Petaka Bintaro | Sea Games | Pelonco ITN
Berita Terpopuler
Lawan Ahok, Warga Taman Burung Dibeking Komnas HAM
Enggan Lawan Ahok, Ada Warga Pilih Dana Kerahiman
Ahok: Selesaikan Jakarta Butuh 10 Tahun
Gowes Jokowi, dari Rumah Dinas Berakhir di Kedai Kopi