TEMPO.CO, Bekasi - Ratusan calon tenaga kerja wanita yang digerebek Bareskrim Mabes Polri di Kota Bekasi, Jawa Barat, kerap diperlakukan secara tak manusiawi oleh para trainer di tempat penampungan. "Disuruh cincay (squat jump) 100 sampai 200 kali kalau tidak menurut," kata Siti Qoyum, 29 tahun.
Calon TKW asal Surabaya, Jawa Timur, ini mengaku kerap mendapatkan hukuman apabila melakukan kesalahan saat pelatihan menjadi pembantu rumah tangga. "Disuruh naik-turun tangga sambil bawa ember, sampai kaki saya tidak kuat," ujar ibu satu anak ini.
Siti, yang sejak satu bulan lalu berada di penampungan, mengatakan kebutuhan gizi pun kadang tak terpenuhi dengan baik. Meski diberikan tiga kali makan oleh agen ketenagakerjaan, porsinya tak cukup untuk dimakan sendiri. "Hanya tiga pulukan (setara dengan tiga sendok makan)," katanya sambil berurai air mata.
Tak hanya itu, oleh empat trainer, para calon TKW tersebut juga dilarang ke luar tempat penampungan. Apabila ketahuan keluar tanpa izin, mereka juga dihukum, seperti sit-up sebanyak 30 kali. Larangan tertulis itu ditempel di setiap dinding lokasi penampungan. "Keluar Tanpa Ijin Trainer Sit Up 30 X," demikian bunyi larangan itu.
Siti dan para TKW lainnya mengaku seperti dikurung di dalam penjara. Mereka tidak bisa bebas, bahkan tak sedikit dari mereka yang mengalami depresi saat di dalam penampungan. "Saya hanya ingin pulang," katanya. "Saya sudah tidak kuat di sini."
Baca Juga:
Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri, Komisaris Besar Toni Hermanto, mengatakan sejauh ini baru dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka ialah Y dan V. Keduanya, yang bertindak sebagai perekrut, ditangkap di Nusa Tenggara Timur.
"Masih dilakukan pendalaman, kami terus mengumpulkan bukti-bukti," katanya. "Kami juga akan mencari otak dari tindakan dugaan human trafficking ini," ujarnya.
ADI WARSONO
Topik Terhangat
Atut Ditahan | Natal dan Tahun Baru | SEA Games | Jokowi Nyapres | Petaka Bintaro |
Berita Terpopuler
BNN: Narkotik Jenis Baru Segera Ditetapkan
Hadapi Pelantikan Lagi, Arief: Saya Sudah Kebal
Pukul Polisi, Ketua DPC Hanura Depok Ditahan
Warga Nigeria Terbanyak Dalam Daftar Vonis Mati
Dibesuk Airin, Gubernur Atut Menangis