TEMPO.CO, Bekasi - Shizuko Rizmandhani, siswi kelas sepuluh Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bekasi, tewas saat mendaki Gunung Gede. Diduga, ia mengalami hypotermia ketika turun gunung. "Kondisi kesehatannya drop waktu mulai turun," kata teman sesama pendaki Shizuko, Vidya, Rabu, 25 Desember 2013.
Vidya menceritakan, dirinya bersama 26 pendaki lain asal Bekasi mulai melakukan pendakian pada Ahad, 22 Desember 2013, sekitar pukul 07.00 WIB. Mereka berangkat dari Bekasi pada malam hari sebelumnya menggunakan mobil tronton dilengkapi tutup di atasnya.
"Senin pagi kita sudah di puncak gunung. Baru sekitar pukul 11.00 WIB kita mulai berkemas untuk turun," kata Vidya.
Menurut dia, saat melakukan pendakian, kondisi kesehatan Shizuko tampak sehat dan bugar. Bahkan, anak keenam dari tujuh bersaudara itu, berada paling depan saat mendaki gunung. Sehingga, tak ada kekhawatiran dari rombongan pendaki tersebut. "Waktu turun itu kondisinya menurun, dan sering meminta istirahat," kata dia.
Vidya melanjutkan, dua jam perjalanan dari puncak, mereka tiba di camp Kandang Badak. Di tempat peristirahatan itu lah kondisi kesehatan Shizuko makin drop, bahkan tak sadarkan diri. Melihat waktu menunjuk pukul 17.00 WIB rombongan memutuskan untuk bermalam di sana, dan memasang tenda kembali.
"Sampai Selasa pagi, kondisinya belum stabil. Kami sudah berusaha menolongnya," ujar Vidya.
Hasilnya, pada Selasa pagi itu, sekitar 19 orang turun untuk meminta bantuan kepada tim penyelamat. Namun, sampai di bawah hanya diberikan dua potong bambu untuk membuat tandu, guna mengevakuasi Shizuko. "Delapan orang bertahan di atas menjaga Shizuko," ujar dia.
Menurut dia, baru menjelang petang dua orang penyelamat datang. Mereka lalu memeriksa keadaan Shizuko. Sayangnya, tim penyelamat itu berujar, kalau Shizuko sudah meninggal dunia. "Kami hanya diminta bersabar, dan berdoa ada keajaiban," katanya. "Saat itu, tidak semua teman-teman tahu dia (meninggal)," lanjut Vidya.
Jenazah Shizuko pun langsung dievakuasi oleh tim penyelamat bersama teman-temannya. Pada Rabu pagi langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan. "Ini musibah," ujar Ananto Haryanto, orang tua Shizuko.
Shizuko dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Perwira, Kecamatan Bekasi Utara pada Rabu malam. Jenazah menuju makam diantarkan teman sekolah dan keluarganya di bawah gerimis hujan. Shizuko dimakamkan di atas atau ditumpuk dengan jenazah ibunya yang meninggal dunia sejak tiga tahun silam.
ADI WARSONO
Berita Lain:
Natal, Megawati dan Jokowi Kunjungi Ahok
Hari Natal, Jakarta Hujan Lebat
Kronologi Perampokan di Bank BTPN Cijantung
Mayat Karyawati Membusuk di Kamar Kontrakannya
Para TKW di Bekasi Mengaku Ditipu Sponsor
Natal, Penumpang KRL Bekasi Melonjak