TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang menjadi korban dalam musibah kebakaran yang terjadi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Desember 2013. Korban bernama Jamaludin dan John Henry. Keduanya tercatat sebagai karyawan di restoran Hoka-Hoka Bento.
"Jamaludin mengalami luka bakar yang cukup serius, namun masih bisa diajak berkomunikasi," kata Kapolsek Gambir Komisaris Agung Marlianto. Sementara John hanya menderita luka bakar di lengan bagian kanan. Menurut Agung, Jamaludin bertugas sebagai supervisor, sedangkan John Henry sebagai koki. Keduanya saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Sint. Carolus, Salemba.
Kebakaran terjadi restoran Hoka-Hoka Bento--yang berada di lantai dasar Staisun Gambir--sekitar pukul 9.15. Diduga api berasal dari kompor gas yang bocor. Sempat terdengar ledakan sebelum api menjilat bangunan. Api lalu merambat ke restoran Solaria yang berada di sebelahnya. Sekitar 30 menit kemudian, api dapat dipadamkan petugas pemadam.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Subejo mengatakan, api dapat dipadamkan dengan cepat karena ada mobil pemadam di Balai Kota. "Sebanyak 19 kendaraan pemadam diturunkan," kata Subejo di lokasi kejadian.
Subejo memperkirakan, ledakan terjadi lantaran regulator kompor gas mengalami kerusakan. "Biasanya, kalau bocor itu karena regulator. Jadi, harus diperiksa secara periodik," katanya. Dia juga meminta setiap toko memasang detektor kebakaran gas.
Akibat kebakaran itu, PT Kereta Api Indonesia sempat menghentikan pelayanan selama beberapa menit. Sekitar pukul 10.00, pelayanan sudah pulih seperti sedia kala. (lihat: Stasiun Gambir Terbakar)
SINGGIH SOARES
Berita lain:
Tekan Harga Bus, DKI Kerja Sama dengan Produsen
Jokowi Akan Buka Jalan Tanah Abang-Kampung Melayu
Angkot Ngetem Didenda Rp 500 Ribu pada Januari 2014
Tanggul Latuharhary Miring 30 Derajat
120 Ribu Pengunjung Padati Ragunan
Pohon Tumbang, Perjalanan Kereta Tertunda Satu Jam
Saksi Koreksi Berita Perampokan Bank
PN Libur, Ratusan Warga Tebus Tilang Kebingungan