TEMPO.CO , Jakarta - Operasi sterilisasi jalur busway di seluruh wilayah ibu kota berhasil meningkatkan perjalanan bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway atau APTB menjadi 1 perjalanan pulang-pergi lebih banyak. Akibatnya, jumlah penumpang yang terangkut pun semakin banyak.
"Sebelum ada sterilisasi busway ritase atau jumlah perjalanan pulang pergi per unit APTB hanya 4 atau 5 rit," kata Direktur PO Mayasari Bhakti, Arifin Azhari di Jakarta, Jumat, 27 Desember 2013. Namun setelah kepolisian menggencarkan operasi pembersihan jalur bus khusus itu, ritase bus bertambah menjadi 5 atau 6 rit sehari. "Bahkan bisa sampai 7 atau 8," ujarnya.
Jumlah penumpang yang terangkut dalam setiap perjalanan pun meningkat. "Karena ritase bertambah maka penumpang pun semakin banyak dan keuntungan perusahaan jadi lebih besar," kata Arifin.
Sejak diberlakukan pada awal November lalu, sterilisasi jalur busway memang berdampak pada peningkatan jumlah perjalanan di jalur bus khusus. "Karena lalu lintas jadi lebih lancar, bus pun bisa lebih cepat sampai," Arifin menjelaskan.
Sistem APTB ini, kata Arifin, efektif menambah jumlah perjalanan bus dari wilayah luar Jakarta ke dalam ibu kota atau sebaliknya. Jika dibandingkan, ujarnya, bus reguler Blok M - Bekasi yang tidak masuk jalur busway dalam sehari hanya bisa melakukan dua kali perjalanan pulang pergi. "Sangat sedikit karena waktunya habis terbuang di perjalanan akibat macet." Namun dengan ikut sistem APTB apalagi setelah ada sterilisasi, jumlah ritase ini bertambah cukup signifikan.
Adapun, penumpang Transjakarta sejak awal November lalu, atau sejak operasi sterilisasi diberlakukan, terdapat lonjakan cukup signifikan. Biasanya jumlah penumpang Transjakarta per hari rata-rata mencapai 310 ribu hingga 320 ribu orang. Namun saat ini jumlah itu bertambah sekitar 20 ribu penumpang per harinya.
PRAGA UTAMA