TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum, Iskandar, mengatakan penertiban wilayah bantaran tanggul untuk mencegah terjadinya kejadian tanggul ambrol akan dilakukan bertahap. "Pasti akan dilakukan tapi sekarang kami fokus perbaikan tanggul di Tanah Abang dulu," ujarnya saat dihubungi pada Selasa, 31 Desember 2013.
Pada Selasa pagi tadi, sekitar pukul 09.00 tanggul di Jalan Administrasi Negara 1, di dekat Pintu Air Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat ambrol. Akibat kejadian ini, 4 buah mobil milik warga yang biasa diparkir di lokasi tersebut terperosok hingga nyaris tercebur ke dalam sungai. Longsor terjadi sepanjang hampir 40 meter, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Menurut pengamatan para ahli di Balai Besar, tanggul yang dibangun pada tahun 2007 itu ambrol akibat beban berat pada bagian atasnya. Bantaran bagian atas tanggul itu memang digunakan warga sebagai lahan parkir, sedangkan sejak beberapa waktu yang lalu Suku Dinas Perumahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun menyimpan material blok beton untuk proyek saluran air di wilayah tersebut.
Iskandar menyebutkan, setiap tanggul di sungai-sungai di DKI Jakarta memang tidak dirancang untuk dijadikan tempat beraktivitas warga. "Wilayah bantaran tanggul itu memang tidak boleh digunakan untuk apa-apa," ujarnya.
Dia belum bisa memastikan di wilayah mana saja penertiban tanggul akan dilakukan. "Kami akan membahas dan memetakan wilayah yang harus ditertibkan dengan Suku Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta." Namun dia mengatakan penertiban bantaran tanggul akan diagendakan dalam waktu dekat. "Jangan sampai kejadian tanggul ambrol terulang."
PRAGA UTAMA