TEMPO.CO, Jakarta - Warga yang tinggal di sekitar lokasi penangkapan teroris di Kampung Sawah, Ciputat, mengaku tidak tahu pekerjaan Dayat Kacamata. Sebab, selama ini lelaki itu jarang bergaul dan tidak pernah bercerita apa pekerjaannya . "Tapi katanya dia punya toko kacamata (optik) di Cipulir dan Petukangan," ujar Ahmad, 37 tahun, salah seorang warga, kepada Tempo, Rabu, 1 Januari 2014.
Ahmad menduga sebutan “kacamata” untuk Dayat berkaitan dengan usaha optik yang dijalankan lelaki itu. "Sebab, orangnya tidak pakai kacamata," ujarnya. "Ketika polisi menyebut nama Dayat Kacamata, saya langsung ingat dengan usaha itu (toko kacamata)."
Menurut warga lain, Trianto, 32 tahun, Dayat mengontrak rumah di Kampung Sawah sejak dua bulan lalu. Dayat bersama teman-temannya mengontrak tiga kamar di tempat itu. Harga sewanya Rp 600 ribu per bulan.
Seperti diketahui, polisi menggerebek tempat persembunyian teroris di Kampung Sawah, Cupitat, Tangerang Selatan, tepat saat masyarakat sedang merayakan malam pergantian tahun. Penggerebekan itu berlangsung tegang karena beberapa kali terdengar ledakan dan letusan senjata api (lihat: Tembakan Polisi ke Teroris Ciputat Dikira Petasan).
Setelah sembilan jam, polisi berhasil menghentikan perlawanan para terduga teroris itu. Lima orang tewas. (lihat: Begini Sarang Teroris Ciputat Setelah Digempur)
Polisi menduga, Dayat dan kawan-kawan adalah kelompok teroris yang bertanggung jawab atas serangkaian aksi teror di Jakarta. Antara lain dugaannya penembakan polisi di Tangerang Selatan, perampokan bank di Panongan, dan peledakan vihara di Kebon Jeruk.
M. ANDI PERDANA
Berita sebelumnya:
Begini Kronologi Penggerebekan Teroris Ciputat
Teroris Ciputat Terkait Jaringan Badri
Diduga Ada Tiga Teroris Ciputat, Ternyata Lima Tewas