TEMPO.CO, Jakarta - Tugas Unit Pengelola Transjakarta akan bertambah pada 2014. Sejak 2004, mereka lebih banyak berperan sebagai regulator yang memastikan operator bus Transjakarta bekerja dengan baik. Namun, datangnya ratusan bus baru dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menambah pekerjaan mereka.
Soalnya, bus-bus baru itu akan dioperasikan sendiri oleh UP Transjakarta. Total, akan ada 656 bus yang datang. Rinciannya, 310 bus Transjakarta dan 346 bus sedang.
"Januari ini, rencananya ada 89 bus gandeng yang akan mulai kami operasikan," kata Kepala UP Transjakarta Pargaulan Butarbutar ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 4 Januari 2014.
Bus-bus baru itu akan digunakan untuk menambah armada di koridor dua Pulogadung-Harmoni, koridor tiga Kalideres-Pasar Baru, koridor sembilan Pluit-Pinang Ranti, dan koridor satu Blok M-Kota. "Jalur itu sibuk dan masih kekurangan armada, terutama koridor dua dan tiga," kata dia. Selain itu, mereka juga akan menambah bus di jalur-jalur ekspres seperti Pulogadung-Sudirman
Bus-bus sedang juga akan dioperasikan sebagai Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bus itu akan beroperasi di rute-rute yang sudah ditinggalkan operator. Contohnya, rute peninggalan Lorena di Puri Kembangan-Grogol, Tanah Abang-Monas, dan SCBD-Senayan.
Wilayah baru yang belum terjangkau bus juga akan dilayani BKTB. Contohnya, area Kalibata City. "Itu kan superblok yang cukup besar, tetapi belum tersentuh trayeknya," ujar Syafrin. (Baca : 2014, Trayek APTB Akan Bertambah Setiap Bulan
Bus-bus sedang itu tidak bisa dibeli oleh operator swasta. "Memang sengaja kami jadikan pemicu supaya operator mau membeli bus sendiri, mereka tidak mau mulai duluan karena takut tidak ada penumpang," katanya.
Pemerintah, kata dia, memang tidak memberikan subsidi secara langsung kepada operator bus. Tetapi, bus sedang seperti Kopaja dan Kopami AC diperbolehkan masuk jalur bus Transjakarta tanpa membayar sepeser pun. Malah, penumpang Transjakarta masih harus membayar jika ingin naik bus-bus tersebut. "Itu juga bentuk insentif supaya perjalanan mereka lebih lancar," ujar dia.
ANGGRITA DESYANI
Berita Terpopuler
Kisah Gadis Pengguna Narkoba di Bandung
Gerai 7-Eleven yang Bikin Jokowi Merasa Dilecehkan
Kantor 7-Eleven Budi Kemuliaan Sepi
Perubahan Waktu Pengalihan Pintu M1 Bandara