TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) serius menanggapi rencana penutupan Terminal Lebak Bulus. Hingga hari ini, sejumlah penumpang masih tidak percaya bahwa terminal akan ditutup. Mereka menilai hal tersebut tak mungkin dilakukan.
"Memangnya itu, serius? Enggak mungkin, karena ini, kan, terminal besar, orang-orang (Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan) mau naik dari mana kalau di sini ditutup," ujar Malik, 32 tahun, salah seorang penumpang tujuan Tasikmalaya kepada Tempo, Ahad, 5 Januari 2014.
Ia menyatakan kebijakan yang dilakukan pemerintah itu merugikan masyarakat. "Harusnya dibikin terminal baru kalau memang mau digusur untuk MRT (mass rapid transit)," ujarnya. Kalau tidak, penumpang akan repot karena untuk menaiki bus AKAP harus beranjak ke Terminal Kampung Rambutan di Jakarta Timur atau Kalideres di Jakarta Barat. "Sampai sana saja lebih dari sejam," ujarnya.
Awak bus pun masih menolak rencana pengalihan ini. Mereka menilai pemerintah buru-buru mengambil sikap perihal penutupan Terminal Lebak Bulus. "Memangnya kalau ditutup, MRT bakal langsung dibangun hari itu juga?" ujar Harisman, 37 tahun, pegawai PO Agra Mas.
Menurut Harisman, sosialisasi ihwal rencana ini pun dinilai kurang. "Kami baru tahu pas mau Natal, tiba-tiba awal bulan depan operasional bus di sini mau distop," ujarnya. Pihak terminal memberi solusi memindahkan kegiatan operasional bus ke tiga terminal, yakni Kalideres, Kampung Rambutan, dan Pulogadung. "Itu bukan solusi, saya pikir bakal dibuat terminal sementara di sini (sekitar Lebak Bulus, Jakarta Selatan), bukan harus pindah jauh ke daerah lain,"ujarnya.
Ketua Koperasi Karyawan Bus Antar-Kota (Kowanbisata) Sumardi berharap pemerintah lebih bijak dalam menanggapi keluhan terkait dengan kasus Lebak Bulus. "Ini memberatkan sopir, karyawan, dan penumpang," ujarnya. Ia mengatakan karyawan siap dipindah, tapi tak terlalu jauh. "Solusinya yang lebih baik, relokasi sekitar sini saja," ujarnya.(Baca : Mulai 6 Januari, Terminal Lebak Bulus Ditutup)
Namun perlawanan yang dilakukan pihak karyawan ini tak terlalu masif. Sumardi menyatakan belum ada rencana demo besar dalam kaitan dengan penutupan terminal yang akan dilakukan esok hari. Pihaknya baru memasang spanduk berukuran 70 x 300 sentimeter di loket pembelian yang menunjukkan protes terhadap penutupan terminal.
Namun, nada pesimisme muncul di loket masing-masing loket PO. Lewat secarik kertas, ada pengumuman berbunyi, "Mulai tanggal 6 Januari, operasional bus pindah dari Lebak Bulus." Dari pantauan Tempo, bus tujuan Sumatera dan Banten berpindah ke Kalideres, tujuan Jawa dialihkan ke Kampung Rambutan, dan tujuan Bali dan Nusa Tenggara dipindahkan ke Pulogadung.
M. ANDI PERDANA
Berita Terpopuler
Kantor 7-Eleven Budi Kemuliaan Sepi
Terduga Teroris Ciputat Sempat Teriak Polisi Kafir
Terobos Perlintasan, Suzuki Ertiga Ditabrak KRL
Penembak Satpam di Ciputat Masih Misterius