TEMPO.CO , Bogor - Pertamina memberlakukan harga baru gas Elpiji non subsidi kemasan 12 kilogram mulai 1 Januari 2014 lalu. Hal ini mengakibatkan gas ukuran 3 kilogram di wilayah Bogor menjadi langka dan mengalami kenaikan harga. Pasalnya konsumen yang biasa menggunakan gas 12 kilogram kini cenderung beralih ke gas 3 kilogram.
"Ada beberapa pemilik restoran dan rumah makan yang awalnya memesan gas 12 kilo, kini malah minta untuk dikirimkan gas 3 kilo karena selisihnya cukup tinggi," kata M Rudi Effendi, salah seorang agen Gas Elpiji di kawasan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Namun karena, sudah lama menjadi langganan, dirinya pun tidak bisa mentah-mentah menolak pesanan tersebut. "Kadang karena ga enak saya suka kasih juga, tapi jumlahnya kita batasi agar untuk masyarakat rumah tangga pun bisa terpenuhi, " tutur pria pemilik agen Gas Bina Buana, yang berlokasi di Jalan Raya Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor
Ia juga mengatakan, dengan kenaikan harga gas ini membawa dampak yang signifikan, di mana terjadi penurunan pasokan hingga 50 persen. "Untuk harga gas 12 kilo saat ini dijual Rp 130.000 per tabungnya, sedangkan untuk gas 3 kilogram Rp 17.500 hingga di tangan konsumen. Ini dikarenakan pada 6 Januari nanti harga gas 3 kilogram akan ikut dinaikan," terangnya.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kota Bogor, Bahriun mengatakan, sesuai surat keputusan kenaikan gas 12 kilogram saat ini harganya Rp 128.900 per tabung, sedangkan untuk tabung 50 kilogram dijual dengan harga Rp 803.500 per tabung. "Itu putusan dari pemerintah, kenaikan per tabungnya mencapai Rp47.700."
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, Bambang Budianto menuturkan, selama beberapa hari ke depan akan melakukan pengawasan terhadap gas elpiji ini. "Saya sudah berkoordinasi dengan hiswanamigas dan pertamina agar pasokan dan stok 3 kilogram pada tingkat aman khusus Kota Bogor."
Menurut dia, untuk mengantisipasi beralihnya masyarakat pengguna gas 12 kg ke 3 kg, pihaknya akan melakukan pengawasan di lapangan dengan melakukan sidak ke beberapa pangkalan gas yang kemungkinan akan menyuntikan tabung gas 3 kilogram ke tabung 12 kilo. "Kita akan awasi terus jangan sampai kecolongan."
M SIDIK PERMANA