TEMPO.CO, Jakarta - Dua pengedar kecil narkoba baru yang biasa berseliweran di beberapa tempat diskotek di Bandung, Abo dan Benny, mengatakan harga metilon di kota itu lumayan mahal. "Sekarang berkisar Rp 600 ribu per butir," ujar Abo saat ditemui Tempo, akhir tahun lalu.
Abo mengatakan metilon mulai dikenal luas sejak selebriti muda asal Bandung, Raffi Ahmad, tertangkap. Namun, sejak itu pula pasokan obat psikotropika yang populer dengan nama molly ini tak menentu.
Dari satu butir tablet atau kapsul molly, menurut Abo, mereka biasa mengambil untung 30-40 persen. Pada kesempatan terakhir, ia bisa menjual hingga 40 butir pil metilon dalam satu malam.
Ditengarai mulai masuk ke Indonesia sejak beberapa tahun lalu, metilon dan beberapa jenis narkotika baru kini beredar luas. Obat-obatan ini biasanya diperjualbelikan di tempat-tempat hiburan seperti bar, diskotik, taman. Dari Bandung, Tempo juga menelurusi perdagangan narkoba ini di beberapa kota lain seperti di Jakarta, Pekanbaru, Medan, Batam, hingga Mataram.
Soni, seorang karyawan bagian legal sebuah perusahaan di bilangan Kuningan, Jakarta, mengatakan jika lagi murah, metilon di Jakarta bisa diperoleh dengan harga Rp 250 ribu per butir. Soni ditemui di Lucy in the Sky, klub bekas Bengkel Kafe yang terletak di bilangan SCBD. Dia mengaku sudah lama tahu soal molly.
Selain metilon, Soni mengaku juga menggunakan LSD -- narkotika baru yang baru ditemukan polisi dalam bentuk kertas -- dan ketamine cair.
Untuk memperoleh molly atau narkotik baru lain, Soni tak gegabah. Ia selalu menggunakan perantara. Harga pil yang Soni dapatkan dari si perantara tak tentu. Apabila bandar sedang banjir barang, harga satu butir molly Rp 250 ribu. Namun, apabila barang sedang sulit, harga bisa dua kali lipatnya.
“Kalau ketamine saya dapat dalam bentuk cair, harganya bisa mencapai Rp 2,5 juta. Kalau sudah dicairkan dengan air cukup untuk dikonsumsi delapan orang,” ujarnya. Biasanya ketamine dikonsumsi bersama ekstasi.
TIM TEMPO
Berita Terpopuler:
Mulai Besok, Deddy Corbuzier Digantikan Farhat Abbas
Jadi Host, Farhat Abbas Yakin Tak Membosankan
KontraS: Lima Hal Janggal di Penggerebekan Ciputat
Megawati Diminta Restui Jokowi Jadi Capres 2014
Peluang Menang Duet Megawati-Jokowi Kecil