TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya warga Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, yang mengeluhkan kebocoran, warga Rusunawa Cipinang pun mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, kebocoran sudah terjadi sejak pertama kali mereka menempati rusunawa tersebut. Dugaan sementara, kebocoran terjadi karena kegagalan konstruksi.
Suliati, 50 tahun, warga yang menempati lantai 2 Blok C, mengatakan kebocoran hanya terjadi di kamar mandi. "Kalau mandi atau mencuci, airnya merembes ke bawah," ujar warga dari Taman Burung, Pluit, Jakarta Utara, itu.
Suliati mengatakan, dirinya dan beberapa warga sempat mengadukan masalah itu kepada pengelola rusunawa. Namun tak ada respons sama sekali sampai sekarang. "Mereka bilang tukangnya belum ada," ucapnya, Selasa, 7 Januari 2014.
Hal serupa dialami Yanto, 60 tahun, penghuni lantai 1 Blok C Nomor 17. Bahkan, rembesan airnya sampai ke basement. "Ini rembesan dari lantai 2 lalu ke kamar mandi saya," kata dia.
Berdasarkan pantauan Tempo, terdapat dua genangan air di basement. Diduga, air tersebut berasal dari kamar mandi yang merembes.
Warga lain, Suratmi, 49 tahun, mengaku tak hanya bocor di kamar mandi, tapi sempat banjir. Perkaranya, saluran air di kamar mandinya di lantai 1 Blok C mampet. Tak hanya itu, keran di tempat mencuci piring pun sempat tidak jalan. Namun akhirnya diperbaiki.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Wilayah III Dinas Perumahan Provinsi DKI Jakarta, Jefyodya Julian, mengakui adanya kebocoran di Rusunawa Cipinang. "Kami sudah menginventarisasi semua permasalahan di rusunawa," ucapnya saat dihubungi Tempo.
Ia mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan perbaikan karena belum ada dana. "Anggarannya saja belum diketok oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah," katanya. Namun, ia akan berusaha mengatasi kebocoran. Misalnya mengandalkan dana dari swasta. "Tapi saya tidak tahu kapan dana itu akan mengalir karena itu sifatnya sukarela."
ERWAN HERMAWAN