TEMPO.CO, Jakarta -Korban tewas dalam tragedi kecelakaan kereta rel listrik di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 9 Desember 2013, bertambah menjadi delapan orang. Sri Endayani, 61 tahun, meninggal setelah menjalani perawatan selama lebih dari satu bulan di Rumah Sakit Premier Bintaro. “Iya benar, korban atas nama Hj. Sri Endayani meninggal,” kata Manager Humas PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunisa kepada Tempo, Sabtu, 11 Januari 2014.
Korban yang merupakan istri dari Perwira Tinggi Purnawirawan Angkatan Udara, Kolonel Agus Hendrayanto, mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 10.40, pagi tadi, di ruang high care unit (HCU) RS Premier Bintaro. Korban meninggal karena mengalami luka bakar tingkat 3. “Kami akan memberikan santunan dan mengurusi keperluan pemakaman bagi korban meninggal,” ujarnya.
Saat ini, jenazah Sri telah dibawa ke rumah duka di Taman Puri Bintaro 33 nomor 89, Bintaro Sektor 9. Rencananya jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Dalam kecelakaan ini, tujuh orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka. Polisi masih menginvestigasi penyebab kecelakaan tersebut. Diduga, kecelakaan terjadi akibat truk tangki pengangkut bahan bakar menyelonong masuk perlintasan ketika kereta jurusan Serpong-Tanah Abang melintas.
AFRILIA SURYANIS