TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta membuka pusat pelaporan bencana pada nomor 021-164. Nomor itu baru dibuka untuk menerima laporan masyarakat pada 2014.
Menurut Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian BPBD, Edy Junaedi Harahap, masyarakat Jakarta bisa menghubungi nomor itu jika berada dalam keadaan darurat. "Bisa untuk minta bantuan evakuasi, logistik, minta perahu atau tambahan tenda," ujar Edy di kantornya, Senin, 13 Januari 2014.
Laporan dari masyarakat nantinya akan mereka lanjutan ke sembilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD): Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Dinas Sosial, Dinas Kebersihan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP. "Nantinya, nomor ini bukan hanya digunakan untuk melaporkan banjir. Aduan bencana seperti puting beliung dan kebakaran juga bisa," ujarnya.
Selain mengandalkan laporan warga, BPBD juga menurunkan tim reaksi cepat untuk memantau kondisi lapangan setelah hujan deras dan sedang mengguyur Jabodetabek sejak Sabtu lalu. Edy memprediksi banjir tak akan segera surut. "Tetapi kami harap tidak akan seburuk tahun lalu, karena ada waduk yang sudah dikeruk dan sungai mulai dibersihkan," katanya.
Berdasarkan data dari Traffic Management Center Kepolisian Daerah Metro Jaya, setidaknya ada 26 titik banjir. Daerah banjir yang terparah adalah Cawang, Cililitan, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. Semuanya di Jakarta Timur. Sampai Senin pagi, banjir membuat 5.152 warga Ibu Kota mengungsi. Mereka berasal dari 276 rukun tetangga (75 rukun warga) di 31 kelurahan (18 kecamatan) yang terendam air.
ANGGRITA DESYANI
Berita lainnya:
Ini 26 Titik Banjir di Jakarta
Banjir di Bukit Cengkeh, Depok, Masih Selutut
Curah Hujan di Atas Normal Masih Guyur Bogor
Jalan Arteri Banjir, Motor Masuk Tol
Tangerang Dikepung Banjir