TEMPO.CO, Jakarta - Operator air bersih, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), menghentikan sementara pengoperasian instalasi pengolahan air (IPA) Cilandak mulai Senin, 13 Januari 2014. Ini disebabkan banjir yang merendam fasilitas produksi di Cilandak. "IPA Cilandak berhenti beroperasi untuk sementara hingga keadaan normal kembali," ujar Head of Corporate Communications & Social Responsibilities Palyja, Meyritha Maryanie, Senin, 13 Januari 2014.
Wilayah yang terkena dampak karena penghentian sementara IPA Cilandak adalah Gandaria Selatan, Mampang Prapatan, Tegal Parang, Pela Mampang, Bangka, Pejaten Barat, Pancoran, Cikoko, Kebon Baru, Tebet Timur, Tebet Barat, Bukit Duri, Manggarai Selatan, Kampung Melayu, Petogogan, dan Pela Mampang. Suplai air akan berkurang untuk beberapa hari ke depan di wilayah tersebut.
Begitu pula di wilayah Jati Padang, Pasar Minggu, Tanjung Barat, Gandaria Selatan, Cilandak Barat, Cipete Selatan, Gandaria Selatan, Gandaria Utara, Cipete Utara, Pulo, Duren Tiga, Pancoran, Duren Tiga, Kalibata, Pengadengan, Rawajati, Cikoko, dan Bangka.
Sementara itu, produksi di IPA Pejompongan 1 dan 2 mengalami penurunan. Ini akibat menurunnya pasokan air baku dari pihak ketiga, Perum Jasa Tirta II. Hari ini saja, pasokan air baku yang biasanya mencapai 5.600 liter per detik hanya 2.600 liter per detik. Namun kemudian berangsur naik menjadi 4.000 liter per detik.
Menurut Meyritha, Palyja akan menyiapkan seluruh mobil tangki untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti di rumah sakit dan memasok air bersih bagi para korban banjir.
SUTJI DECILYA