TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pengungsi banjir di Jakarta Timur mulai terserang penyakit. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur mencatat lebih dari 2.000 orang diserang berbagai penyakit.
"Sejak dibukanya posko kesehatan, sudah lebih dari 2.000 orang yang terkena penyakit," ujar Staf Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Hery Irwanto, di kantornya, Rabu, 15 Januari 2014.Rinciannya, hari pertama ada sebanyak 846 orang sakit, hari kedua 1.048 orang, dan hari ketiga 333 orang. Hery menuturkan, kebanyakan pengungsi mengalami penyakit luar, seperti penyakit kulit (kutu air dan dermatitis). "Ini karena masalah air kotor saja," katanya.
Tak hanya penyakit kulit, gangguan infeksi saluran pernapasan atas pun menyerang pengungsi, seperti pilek, batuk, dan radang tenggorokan. Selain itu, ada tiga orang yang mesti dirujuk ke rumah sakit. Dua dirujuk ke RS Polri karena stroke dan tetanus, lalu satu orang dirawat di RS Budi Asih akibat diare.
Hery menyatakan, yang terkena penyakit cukup berimbang. "Anak-anak dan dewasa juga terkena penyakit," ucapnya.
Soal persediaan obat, menurut dia, stoknya sudah mencukupi. "Selama pengungsi ada, obat masih cukup. Kalau kekurangan juga ada bantuan dari Dinas Kesehatan dan puskemas di daerah Jakarta Timur."
Begitu pun tenaga medis. Menurut Hery, petugas medis sudah lebih dari cukup. Pasalnya, ada bantuan dari mahasiswa (Akademi Keperawatan) dan rumah sakit di Jakarta Timur.
ERWAN HERMAWAN
Baca juga:
Pantau Banjir, Jokowi Malah Diminta Jadi Presiden
Benarkah Akil Bermain untuk Kemenangan Soekarwo?
Busyro: Anas Memang Tak Bawa Ember
Malam Ini, Mahfud Md. Bongkar Manuver Akil