TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Achmad Zakir, mengatakan hujan di wilayah Jakarta untuk dua hari ke depan tidak akan separah hujan tanggal 11-12 Januari lalu. "Hujan masih akan turun dengan lebat, tapi tidak seekstrem tanggal 11 dan 12 Januari kemarin," ujar Achmad menegaskan saat dihubungi Tempo, Rabu, 15 Januari 2014.
Achmad mengatakan, secara sederhana, penyebab hujan tak akan separah tanggal 11 dan 12 karena awan hujan belum bertemu sepenuhnya. Ia berkata, saat musim hujan, ada kalanya awan hujan berkumpul dahulu (konvergensi) sebelum turun menjadi hujan lebat.
Sementara itu, secara ilmiah, hujan tak akan turun ekstrem pada dua hari ke depan karena bibit badai tropis yang tidak berkembang. Sebelumnya, BMKG menemukan ada bibit badai tropis di Australia utara. Jika bibit itu berkembang menjadi badai tropis dan bergerak ke Samudra Hindia, akan terjadi hujan lebat merata di seluruh Jakarta.
"Bibit itu ternyata tidak berkembang, yang berarti hujan akan tetap turun, namun tak merata. Prediksi kami, hujan lebat turun di kawasan Jakarta bagian barat dan daerah pendukung seperti Tangerang," ujar Achmad menegaskan.
Achmad menambahkan, hujan pekan ini juga tak akan seekstrem tahun lalu. Tahun lalu, curah hujan begitu tinggi untuk tanggal 16 dan 17 Januari, salah satunya mencapai titik 150-an mm/hari.
Meski mengatakan bahwa hujan tak akan turun ekstrem pada dua hari ke depan, Achmad mengimbau warga Jakarta untuk tetap waspada. Ia berkata, bagaimanapun hujan lebat akan tetap turun mengguyur Jakarta. "Tapi perlu diingat juga, cuaca itu bisa berubah sewaktu-waktu. Cuaca itu tidak linear," ujarnya mengakhiri.
ISTMAN MP
Terpopuler
BM Lengkap Akil Soal Idrus, Setya, & Pilgub Jatim
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar
Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY
Sel Anas Urbaningrum Terpisah, Apa Alasan KPK?
Soal Dugaan Suap Pilgub Jatim, Ini Kata Cak Imin
Ini Sebab Jakarta Utara Relatif Bebas Banjir