TEMPO.CO , Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, pengerukan kali harus terus dilakukan agar kedalaman ideal bisa tercapai. Jika berhenti, malah berpotensi menimbulkan endapan lumpur dan penumpukan sampah lagi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan mengatakan tahun 2014 ini memang fokus kepada pengerukan kali. "Total ada 132 kali dan saluran penghubung yang akan dinormalisasi."
Beberapa saluran penghubung yang akan dikeruk ada di Pademangan, Rorotan, Semper Barat, Rawa Badak, dan Penjaringan di Jakarta Utara. Kemudian ada di Tomang, Latumenten, Cengkareng, Duri Kosambi di Jakarta Barat.
Di kawasan Jakarta Timur, ada di Penggilingan, Cakung, I Gusti Ngurah Rai sisi Utara, Kramat Jati, dan Duren Sawit. Kemudian, di Jakarta Selatan seperti di Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Cilandak, Jagakarsa, dan Pancoran.
Selain itu, Manggas melanjutkan waduk dan situ juga akan terus dikeruk. Bahkan Pemerintah DKI Jakarta sudah merencanakan untuk membebaskan beberapa lahan untuk situ dan embung. Seperti di Ciracas, Pekayon, dan Pasar Rebo.
Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bidang Pembangunan Mohammad Sanusi mengakui program pengerukan kali dan waduk sangat efektif mengatasi banjir. "Memang jangka panjang tapi ini langkah yang pas," ujarnya.
Dia melihat komposisi anggaran untuk penanganan banjir tahun ini pun sudah pas. Lebih banyak pengerukan dibandingkan belanja alat berat. Tinggal, Sanusi mengatakan, bagaimana Jokowi bisa menggandeng warga agar mau tertib.
SYAILENDRA
Berita Lain:
Anas Urbaningrum Ditahan, Dosen Unair Meminta Maaf
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochta
Soal Dugaan Suap Pilgub Jatim, Ini Kata Cak Imin
Kata Istrinya, Anas Urbaningrum Sedang Tirakat
Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY