Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir di Jakarta itu Bawaan Orok

image-gnews
Dua orang bocah korban banjir berusaha mengeluarkan lumpur yang memenuhi kediamannya usai direndam banjir di Rawajati, Jakarta, (14/01). TEMPO/Dasril Roszandi
Dua orang bocah korban banjir berusaha mengeluarkan lumpur yang memenuhi kediamannya usai direndam banjir di Rawajati, Jakarta, (14/01). TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebudayaan dan sejarawan JJ Rizal mengatakan banjir sudah menyerang Jakarta sejak ratusan tahun yang lalu. Ibarat manusia, banjir itu seperti musuh tua bagi Jakarta. "Banjir itu juga lahir bersama Jakarta, bawaan oroklah," ujar JJ Rizal saat dihubungi Tempo, Rabu malam, 15 Januari 2014.

Rizal menjelaskan, Ibu Kota terbentuk dari kikisan gunung di ujung selatan Jakarta akibat hujan lebat. Kawasan yang berasal dari kikisan itu berbentuk tanah rawa yang tingginya lebih rendah dibanding permukaan air laut. "Jadi, lahir karena banjir, makanya Jakarta pun terbentuk menjadi wilayah yang rawan banjir."

Itu sebabnya, upaya menangani banjir di Jakarta sudah ada sejak abad ke-5. Langkah penanganan banjir paling awal adalah membuat kanal. Raja Purnawarman dan Kertanegara pernah melakukan hal itu. Kanal dibuat agar aliran banjir tidak menyebar ke segala arah. Selain itu, kanal dimanfaatkan untuk menampung air.

Setelah masa kerajaan Hindu-Budha, upaya penanganan banjir yang signifikan baru terjadi lagi di masa kolonial Belanda, abad ke-19. Pada zaman penjajahan Belanda, upaya penanganan banjir pasca pembangunan Batavia. Sebab, awalnya Belanda membangun Batavia tanpa mempertimbangkan ekologi Jakarta. "Sosok yang maju mencari solusi penanganan banjir saat itu adalah Professor Herman Van Breen,"ujar Rizal.

Solusi Van Breen tak jauh berbeda dengan zaman kerajaan yakni membangun kanal banjir untuk mengatur aliran air. Sayang, solusi itu tak berjalan lancar. Sempat terhenti pada saat sepertiga jalan akibat biaya pembangunan yang mahal, 20 Juta Gulden. Lagipula, Van Breen lupa akan Wilayah Jakarta yang berada di bawah permukaan air laut rentan kena banjir. (Baca juga: Bulan Purnama, Rob Bisa Perparah Banjir Jakarta)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sadar pendekatan infrastruktur tak maksimal, Van Breen kemudian mengambil pendekatan kultural. Salah satunya dengan menjaga daerah penopang agar tak disalahgunakan. Seperti daerah resapan air, bantaran sungai, dan puncak. "Sayang, penerapannya belum terlaksana akibat sudah berganti kepemimpinan lebih dahulu," ujar Rizal.  (Baca: Modifikasi Cuaca, BPPT Gunakan Alat Baru)

ISTMAN MP

Berita Lainnya:
Ruhut Tuding Jokowi Memble Hadapi Banjir  
Dilarikan ke RS karena Orgasme 3 Jam tanpa Henti
Status BBM Anas Urbaningrum: Ojo Dumeh...
Berapa Persisnya Harta Adik Atut?
Akil Kesal pada Idrus Marham Soal Pilkada Jatim  
Gaya Ben Ali dan Akil Mochtar Timbun Duit  
Djoko Kirmanto: Jokowi Jangan Ambil Wewenang Pusat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

2 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

13 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

23 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.


Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

26 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.


Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

26 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.


Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

27 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.


Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

27 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua


Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

28 hari lalu

Ilustrasi orang tenggelam. pulse.com.gh
Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun


Jumlah Jalan Jakarta yang Terendam Banjir Bertambah jadi 26

28 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Jumlah Jalan Jakarta yang Terendam Banjir Bertambah jadi 26

Ruas jalan yang terendam banjir di Jakarta pada Kamis pagi, 29 Februari 2024 bertambah dari menjadi 26 per pukul 9.00 WIB.