TEMPO.CO, Bekasi - Jalan Raya Kartini Kota Bekasi lumpuh akibat diterjang banjir. Selain melumpuhkan jalan itu, air juga merendam ribuan rumah warga, rumah sakit, dan beberapa sekolah dasar, Sabtu, 18 Januari 2014.
Dua rumah sakit yang kebanjiran di antaranya Rumah Sakit Islam dr Subki Abdul Kadir, di mana ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Di rumah sakit ini, enam orang pasien dievakuasi, dua dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, sedangkan empat lainnya dipulangkan. "Sudah waktunya pulang," kata seorang dokter, Aryanti.
Sementara itu, di Rumah Sakit Bhakti Kartini tak separah Rumah Sakit Islam. Air hanya menggenang di bagian halaman rumah sakit itu. Namun, akses menuju rumah sakit terputus.
Selain rumah sakit, terdapat empat bangunan Sekolah Dasar Negeri terendam. Di antaranya SDN Margahayu XVI, XX, VII dan, II. Tak ada aktivitas di sekolah itu, karena sedang libur.
Rahmat, 40 tahun, mengatakan, air masuk ke pemukiman di situ terjadi sejak tengah malam kemarim. Puncaknya sekitar pukul 02.00 WIB air semakin tinggi. Ruas jalan Kartini pun langsung ditutup karena tak dapat dilalui kendaraan. "Gak bisa dilewati, apalagi di jembatan, air sangat dalam," katanya.
Rohmat mengatakan, banjir di wilayah itu disebabkan meluapkan air Kali Kartini. Air tak dapat dibuang ke Kali Bekasi karena debit di Kali Bekasi tinngi, sehingga pintu air ditutup. Apabila dibuka, dikhawatirkan air dari Kali Bekasi malah masuk ke Kali Kartini.
Pantauan di lapangan, di ujun Jalan Kartini tim relawan siaga. Mereka membantu evakuasi para korban banjir. Selain itu, perahu karet juga digunakan untuk mengakses ke rumah sakit yang ada di lokasi itu.
ADI WARSONO