TEMPO.CO, Jakarta - Luapan Sungai Ciliwung merendam pemukiman penduduk di 14 rukun tetangga, Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Bali Mester, Jakarta sejak Jum'at malam lalu, 17 Januari 2014. Selain menenggelamkan separuh Jalan Raya Oto Iskandar Dinata Raya, banjir juga memaksa sebanyak 700 jiwa mengungsi ke tempat aman dan kering. Ketinggian air yang merendam rumah warga antara 1 meter sampai 2 meter.
"Warga yang rumahnya terendam sudah diungsikan ke SDN 03 dan SDN 04 Bidaracina sejak pagi. Tapi masih banyak warga yang enggak mau mengungsi, terutama yang memiliki rumah dua lantai," kata Ketua RT 08, Widi, kepada Tempo di Posko Banjir RW 02 Bidaracina, Sabtu, 18 Januari 2014.
Warga Bidaracina, kata Widi, baru saja selesai membersihkan rumah mereka yang direndam banjir pada Rabu lalu. Namun, hujan deras di daerah hulu membuat Ciliwung kembali meluap. Akibatnya, air mulai masuk ke pemukiman penduduk pada Jum'at malam. "Sekitar jam 5 subuh, air semakin tinggi."
Para pengungsi, Widi mengatakan, membutuhkan bantuan pangan, pakaian kering dan obat-obatan. Sebab, banyak anak kecil yang mulai terserang batuk dan flu. Saat ini, bantuan yang sudah diterima di Posko Banjir baru datang dari mahasiswa UI, UNJ, STIES dan Sabhara Polda Metro. "Belum ada bantuan dari pemda," kata dia.
ARIHTA U. SURBAKTI
Berita Terpopuler
Ani Yudhoyono: Ini Tustel Pribadi, Paham?
Adnan Buyung Tantang KPK Bawa Anas ke Pengadilan
Jokowi Dapat Teguran Gamawan
Ani Yudhoyono Berang Ditanya Kepemilikan Kamera
Elektabilitas Turun, Jokowi Masih Unggul Jauh