TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bekasi dalam dua hari ini sibuk mengevakuasi warganya dari bencana banjir. Hingga sore ini, air masih merendam sejumlah perumahan serta fasilitas umum seperti jalan dan sekolah.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaiku, serta seluruh pejabat dinas silih berganti mendatangi posko-posko pengungsian dan lokasi banjir.
Menurut Ahmad Syaikhu, banjir yang merupakan bencana alam seolah tidak bisa dihindari. Sebab, asal air tidak semata-mata dari derasnya air hujan tetapi lebih banyak dari luapan air Kali Bekasi yang membawa debit tinggi dari bagian hulu, Bogor. "Harus ada penanganan secara kolektif antara semua pemangku wilayah di Jabodetabek," kata Ahmad Syaikhu.
Tak pelak, bencana banjir yang mengawali tahun 2014 ini terus meluas di Kota Bekasi. Jika tahun lalu lokasi banjir dengan status parah hanya empat lokas, pada awal tahun ini menjad 18 wilayah paling rawan.(Baca :Banjir Seleher Genangi Dua Perumahan Bekasi Barat)
Berikut data lokasi banjir yang terjadi sejak semalam; Kecamatan Bekasi Timur meliputi Perumahan Irigasi, Duren Jaya dan Bekasi Jaya dengan ketinggian rata-rata 50 sentimeter. Kecamatan Rawalumbu meliputi Perumahan Narogong, Pondok Timur, Jembatan Sebelas, Kelurahan Pengasinan ketinggian air rata-rata 50 sentimeter.
Kemudian Perumahan Bumi Satria Kencana ketinggian air seleher orang dewasa, Perumahan IKIP dua meter, bahkan Perumahan Villa Jatirasa sudah mencapai atap rumah. Perumahan Nusapala dan Wahana Jati, Jatiasih, terendam 50 sentimeter akibat rembesan air dari tanggul Kali Cikeas. Perumahan Graaha Nasio, Jatiasih, mencapai 70 sentimeter.
HAMLUDDIN
Berita Terpopuler
Jokowi Minta Pintu Air Arah Istana Dibuka
Pintu Air Manggarai Tahap Kritis
Pintu Air Karet Kembali Siaga 1
Anak Anggota DPR Todongkan Pistol ke Tukang Parkir