TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak delapan truk pasir yang dibungkus karung untuk membuat tanggul darurat belum mampu membendung air akibat jebolnya tanggul Kali Sekretaris di Perumahan Bulak Kapal Permai, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Debit air masih tinggi. Kami khawatir titik tanggul yang jebol bertambah," kata warga, Nasril, 50 tahun, Ahad, 19 Januari 2014. Nasril mengatakan, sejak kemarin, aktivitas warga sekitar lumpuh. Warga fokus melakukan penanggulangan banjir secara swadaya.
Nasril menambahkan, warga akan terus membuat tanggul darurat. Tanggul yang terbuat dari karung berisi pasir itu diletakkan di beberapa tanggul yang rawan jebol untuk mengantisipasi debit air lebih tinggi lagi, sebab intensitas hujan di wilayah Kota Bekasi masih cukup tinggi sejak dinihari tadi. "Belum ada bantuan dari pemerintah untuk penanggulangan banjir ini," kata Nasril.
Banjir di Perumahan Bulak Kapal Permai terjadi sejak tanggul kali selebar 3 meter itu jebol pada Jumat, 17 Januari 2014, menjelang tengah malam. Sebagian warga kaget karena air tiba-tiba masuk ke dalam tempat tinggal mereka. Banjir itu pun membuat ribuan rumah di perumahan tersebut kebanjiran. Meski banjir hanya sebatas lutut hingga pinggang, namun aktivitas warga lumpuh.
Pantauan Tempo di lokasi, Ahad, 19 Januari 2014, puluhan warga tampak bahu-membahu membuat tanggul darurat. Meski sudah terpasang, tapi air masih dapat menerobos tanggul tersebut. Tak jarang, tanggul yang ditumpuk itu hanyut terbawa arus yang masuk ke permukiman warga.
ADI WARSONO