TEMPO.CO, Jakarta - Warga pinggiran Waduk Pluit mulai mengungsi ke tempat yang kering. Saat ini, warga membutuhkan tambahan tenda untuk tempat bermalam. Koordinator Posko Pengungsian Roni Ibrahim mengatakan saat ini warga masih kekurangan tenda. "Tenda hanya satu, warganya banyak," kata dia kepada Tempo Ahad 19 Januari 2014. Saat ini, warga yang mengungsi sudah berjumlah 660 jiwa.
Di posko yang terletak di sebelah Pos Polisi Subsektor Pluit Timur ini, kata Roni, hanya berdiri satu tenda. "Itu pun tenda seperti untuk hajatan," kata dia. Warga mengharapkan ada tambahan tenda bantuan yang lebih besar dan layak.
Meski demikian, menurut Roni, bantuan dari sejumlah instansi sudah mulai berdatangan ke posko pengungsian. "Makanan dan sandang sudah ada," kata dia. Selain tenda, menurut Roni, warga juga membutuhkan bantuan obat-obatan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah meninjau lokasi ini. Menurut Roni, Jokowi melakukan pengecekan terhadap pompa yang bekerja di Waduk Pluit seklaigus memberikan bantuan bagi warga yang terkena banjir.
Selain di Pospol Pluit Timur, posko pengungsian pun berada di dekat rusun Muara Baru. Di lokasi ini dilaporkan ada sekitar 300 KK yang sudah mengungsi di posko tersebut. Namun, warga setempat melaporkan belum ada bantuan memadai yang datang.
Saat ini, di rumah pompa Waduk Pluit dioperasikan sebanyak enam pompa secara bergantian. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketinggian air yang terus masuk ke waduk. Warga berharap hujan deras tak turun agar tak menambha volume air.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita terkait
Banjir Jakarta, Sudah 10.530 Warga Mengungsi
Banjir, Dua Koridor TransJakarta Tak Beroperasi
Stasiun Tanah Abang Terendam 8 cm
Titik-titik Banjir Pagi Ini, 19 Januari 2014