TEMPO.CO, Tangerang - Banjir masih menggenangi 40 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Tangerang Senin pagi ini, 20 Januari 2014. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga 1,5 meter. "Kemarin sudah mulai surut, tapi karena hujan deras kemarin sore dan tadi malam, pagi ini air kembali naik," ujar Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tangerang Teteng Jumara.
Proses evakuasi terhadap warga yang kebanjiran, kata Teteng, terus dilakukan di 13 kecamatan yang terendam seperti Tigaraksa, Jambe, Kresek, Gunung Kaler, Kronjo, Kemiri, Pasar Kemis, Jayanti, Mauk Barat, Mauk Timur, Pakuhaji , Teluk Naga, dan Rajeg. "Tapi ada juga warga yang bertahan di rumahnya dengan pertimbangan faktor keamanan harta benda mereka," katanya.
Teteng mengatakan titik terparah banjir dengan ketinggian di atas satu meter berada di wilayah pantai utara Tangerang seperti Pakuhaji, Gunung Kaler, Kronjo, Kemiri, Pasar Kemis, Mauk Barat, Mauk Timur, Teluk Naga, dan Rajeg. Banjir di titik ini, kata dia, disebabkan oleh meluapnya Sungai Cisadane, Sungai Ciemanceri, dan saluran air irigasi.
Hingga kini, kata Teteng, proses evakuasi dan pengiriman bantuan seperti air mineral, makanan, obat-obatan, dan pakaian terus dilakukan.
Hinga saat ini, banjir masih menggenangi Desa Mekar Sari dan Desa Ranca Bango, Kecamatan Rajeg. Sejak Ahad kemarin, ratusan rumah di dua desa tersebut terendam hingga ketinggian 60 sentimeter. Banjir di dua desa tersebut disebabkan oleh luapan anak Kali Hitam.
"Di perumahan ada empat RT yang terendam dengan jumlah KK yang terendam sekitar 400 orang. Kami juga sudah membuat dapur darurat dan posko banjir. Bantuan sembako juga sudah datang dari pemerintah," ujar Ade Suparmin, pengurus RW 06, Perum Nuansa Mekarsari 1, Desa Mekarsari.
JONIANSYAH
Terpopuler:
Jakarta Banjir, SBY Terbang ke Bali
Jokowi Perintahkan Buka-Tutup Pintu Air ke Istana
Lagi, Tiga TKI Tewas Ditembak di Malaysia
Banjir, Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta Terendam