TEMPO.CO, Jakarta - Hampir dua jam lamanya pertemuan antara Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah Jawa Barat, Pemerintah DKI Jakarta, dan Pemerintah Provinsi Banten digelar di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat. Meski tidak dihadiri Banten, ada 17 kesepakatan yang dilahirkan.
"Dibagi menjadi tiga, langkah struktural, non-struktural, dan kultural," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohamad Hasan di Bendung Katulampa pada Senin, 20 Januari 2014. Dari 17 kesepakatan penanggulangan banjir ini, Kementerian dan Pemerintah DKI Jakarta menjadi leading sector.
Untuk kegiatan struktural ada sembilan langkah, yaitu pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang ditargetkan rampung 2018, Sodetan Ciliwung-Cisadane yang direncanakan selesai 2017, dan Sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur pada 2016. Kemudian revitalisasi situ-situ rampung 2015 dan normalisasi Kali Ciliwung selesai 2016. (Baca: Jokowi: Jakarta Bangun Waduk Ciawi dan Sukamahi)
Selain itu, ada pembangunan sumur resapan, pembangunan dam dan bangunan konservasi tanah lainnya, serta normalisasi Kali Cisadane. Untuk non-struktural ada reboisasi di daerah aliran sungai, penataan sempadan, lahan ruang terbuka hijau, dan penertiban bantaran kali.
Kegiatan kultural lebih fokus pada pemberdayaan masyarakat seperti meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, penanganan sampah berbasis masyarakat, gerakan Ciliwung bersih, dan gerakan penanaman pohon.
Pertemuan selama dua jam ini dihadiri Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohamad Hasan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Bupati Bogor Rachmat Yasin, serta perwakilan Bekasi dan Depok. Minus Banten dan Tangerang.
SYAILENDRA
Berita banjir
Sodetan Ciliwung-Cisadane Tak Bikin Tangerang Banjir
Banjir, Jokowi: Jangan Ada 'Ropat-repet', Kerja!
Ditemani Jagung Rebus, Jokowi Bahas Banjir
Nyebur di Kampung Pulo, Wiranto Diingatkan Warga