TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dan kebijakan publik Adrinof Chaniago mengatakan hanya orang gila yang menuntut Gubernur Joko Widodo menghilangkan banjir.
"Ini tuntutan aneh, tak masuk akal," katanya saat dihubungi, Selasa, 21 Januari 2014 malam.
Adrinof menyebutkan, banjir tahun ini disebabkan oleh musim hujan yang ekstrem. Persoalan tersebut tak hanya dihadapi oleh Jakarta. Beberapa daerah seperti Pekalongan, Karawang, dan Subang juga terendam.
Untuk wilayah Jakarta, dia menilai, Pemerintah Provinsi DKI telah berusaha maksimal menangani banjir di Ibu Kota. Misalnya dengan mempersiapkan pompa untuk menyedot air jauh-jauh hari. "Di beberapa titik, banjir pun menyusut lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Sejumlah politikus menuntut Jokowi meminta maaf karena Jakarta masih banjir. Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, misalnya meminta Jokowi meminta maaf karena ia tak bisa memenuhi janjinya saat kampanye dulu. Menurut Ruhut, Jokowi dulu berkomitmen untuk menyelesaikan banjir yang tiap tahun menghampiri Jakarta. Namun, bukannya mengatasi masalah tersebut, banjir Ibu Kota malah makin parah. "Masalah macet, banjir, malah kejadian semua," katanya.
NUR ALFIYAH
Topik terhangat:
Banjir Jakarta | Buku SBY vs Anas | Banjir Bandang Manado | BBM Akil Mochtar | Anas Ditahan
Berita Terpopuler
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Seberapa Kaya Sutan Bhatoegana?
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI