TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas perekonomian di Jatinegara Barat terhenti karena banjir yang menggenangi kawasan pertokoan di sana. Perahu karet bolak-balik mengantar logistik bagi para pengungsi. Namun bagi anak-anak, banjir bisa menjadi ajang bermain yang menyenangkan. Mereka tak segan untuk berenang atau bermain air.
Sebagian warga lainnya malah sengaja mendatangi kawasan banjir lantaran ingin melihat banjir secara langsung. "Penasaran lihat di TV, pengin lihat langsung," kata seorang warga kepada Tempo, Rabu, 22 Januari 2014.
Ketinggian air di sepanjang Jalan Jatinegara mencapai lutut orang dewasa, atau sekitar 50 sentimeter. Orang masih bisa melewati kawasan ini perlahan-lahan tanpa menaiki perahu karet. Pemilik ruko menutup pintunya, seperti yang terlihat di kompleks Ruko Bukit Duri. Bank, toko, tempat kursus, sampai toko cat menghentikan aktivitasnya. Akses jalan ini memang tertutup untuk kendaraan bermotor.
Sementara itu, air yang sempat melewati tanggul Kali Ciliwung terpantau surut. Namun air yang menggenangi Jalan Jatinegara Barat belum surut benar. Air hanya terlihat surut di titik terendah jalan, tepatnya di dekat kantor Pegadaian cabang Jatinegara. Di Jalan Kebon Pala III dan Jalan Kebon Pala II, air juga tampak semakin surut.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Terpopuler
Mengapa Ahok Keras Menjaga Waduk Pluit?
Titik Banjir Hari Ini 22 Januari 2014
Cisadane Meluap, Tangerang Banjir
Ahok: Sampai Kiamat Juga Kebanjiran!