TEMPO.CO, Tangerang - Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengutamakan normalisasi Kali Angke dan Kali Mookervart. Selain dua kali itu, Pemerintah Kota Tangerang juga mengusulkan normalisasi Kali Ledug, Kali Cisadane dan Kali Sabi.
"Kepada Pak Menteri Pekerjaan Umum (Joko Kirmanto), saya meminta agar Kali Angke dipercepat normalisasinya karena sudah berjalan 60 persen di lapangan," kata Arief, Selasa, 28 Januari 2014. Dia mengatakan normalisasi Kali Angke mendesak untuk segera diselesaikan mengingat efektivitas program tersebut dalam mengurangi bencana banjir di daerah Ciledug.
Seperti diberitakan Tempo, setiap banjir melanda Tangerang akibat hujan deras dan luapan Kali Angke, puluhan pemukiman di kawasan Ciledug terendam. Bahkan, jalur Jalan Hasyim Ashari yang menghubungkan Jalan HOS Cokroaminoto, Ciledug, menjadi langganan air rob hingga sepinggang orang dewasa.
Tingginya air bah ini menyebabkan lalu-lintas ke arah Kebayoran, Jakarta Selatan, dari arah Tangerang putus, seperti yang terjadi dua pekan lalu. Daerah sekitarnya, seperti Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, Puri Beta, Kompleks Departemen Dalam Negeri, Pinang Griya dipastikan terendam. Begitu pula kawasan Pondok Bahar hingga Petir, Cipondoh.
Arief mengatakan, dalam pertemuan bersama sejumlah kepala daerah dari tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat di kantor Kementerian PU itu disepakati bila penanganan banjir dilakukan secara bersama-sama. Berkaitan dengan pintu air, Arief juga mengharapkan Kementerian PU agar menganggarkan perbaikan dua pintu air di Bendung Pasar Baru (Pintu Air 10) dan pintu air yang mengarah ke Kali Mookervart. "Pintu air tersebut sudah lama tidak berfungsi dan kami sudah lama mengusulkan perbaikannya," kata Arief.
Pemerintah Kota Tangerang sendiri telah menyiapkan anggaran Rp 200 milyar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2014 untuk penanganan infrastruktur pasca banjir. Selain untuk penyelesaian normalisasi Kali Angke, pembangunan turap dan drainase juga untuk penyediaan pompa penyedot air.
Data yang diperoleh Tempo menyebutkan tahun 2014 ini titik banjir di Kota Tangerang meluas dari semula 13 titik menjadi 55 titik. Hal itu rata-rata disebabkan meluapnya sungai akibat kiriman air dari Bogor dan intensitas hujan lebat. (Baca :Normalisasi Sungai Besar Jakarta Sudah 40 Persen )
Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Rakhmansyah mengatakan Pemkot Tangerang merasa lega karena APBD 2014 sudah diteken tersangka Gubernur Banten Atut Chosiyah pekan lalu di penjara Pondok Bambu. "Sudah diteken, per 1 Februari anggaran sudah bisa dicairkan sehingga pelaksanaan program di Pemkot, termasuk penanganan infrastruktur setelah banjir bisa berjalan semestinya," kata Rakhmansyah.
Sebelumnya untuk penanganan banjir di lapangan, Pemkot Tangerang mengandalkan iuran dari Satuan Kerja Perangkat Daerah juga sumbangan masyarakat mengingat APBD belum bisa digunakan lantaran alotnya meminta tanda tangan gubernur.
AYU CIPTA
Berita Terpopuler
Suap di Bea Cukai, Kubu STAN vs Non-STAN Meruncing
Jazuli Laporkan Mahfud Md. ke Mabes Polri
PKS Soal Jokowi: Populer Enggak Dicalonin, Ngapain?
Rizal Ramli: SBY Pernah Ngemis ke Saya