TEMPO.CO, Jakarta - Bendung Katulampa secara resmi menyatakan status siaga I dengan ketinggian air hingga 230 sentimeter. Jakarta diperkirakan akan mendapat limpasan air tersebut beberapa saat lagi atau sekitar pukul 09.00. Namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan curah hujan yang turun di kawasan hulu dalam kondisi normal.
"Curah hujan sejak dua hari lalu masih bisa disebut nomal," kata Kepala Meteorologi Publik BMKG Mulyono Prabowo kepada Tempo, Kamis, 30 Januari 2014. Menurut dia, curah hujan di kawasan hulu dua hari terakhir bisa disebut normal dan lebih rendah ketimbang beberapa hari sebelumnya.
Dia mengatakan meningkatnya ketinggian air di Katulampa mungkin saja disebabkan oleh hujan yang turun secara merata. Kawasan hulu Depok, kata dia, seperti Bogor dan Gunung Mas, memang dilanda hujan secara bersamaan sebelum status siaga I diberlakukan. "Jadi mungkin karena hujan turun secara bersamaan di kawasan hulu itu jadi limpasan air tinggi," katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh Tempo, kawasan Gunung Mas pada 29 Januari kemarin memiliki curah hujan 49 milimeter per hari. Jumlah itu naik dari sehari sebelumnya yang cuma 27 mililiter per hari. Sedangkan curah hujan di kawasan Dramaga, Bogor, kemarin tecatat 26 mililiter, naik dari 22 mililiter per hari pada 28 Januari.
Berikut ini perbandingan curah hujan di Jakarta dan sekitarnya tanggal 28-29 Januari 2014.
Depok (curah hujan 28 Januari: 40 mililiter, dan curah hujan 29 Januari: 22 mililiter)
Citayam (26, 42)
Gunung Mas (27, 49)
Dramaga, Bogor (22, 26)
Lebak Bulus (45, 98)
Pakubuwono (42, 66)
Halim Perdanakusuma (79, 120)
Kedoya (15, 135)
Pasar Minggu (72, 108)
Ciledug (28, 75)
Cengkareng (10, 37)
Tanjung Priok (28, 7)
Kemayoran (16, 50)
Mulyono mengatakan curah hujan yang terjadi dua hari terakhir masih dikategorikan normal. Bahkan kondisi kali ini bisa disebut lebih rendah ketimbang pekan sebelumnya. "Jadi kalau curah hujan normal," katanya.
DIMAS SIREGAR
Baca juga:
Banjir Bekasi, Kompleks Dosen IKIP Tenggelam
Katulampa 230 cm, Jakarta Banjir Lagi Pagi ini
Ahok: Teknologi Pengaspalan di Jakarta Usang
Banjir, Cawang-Pancoran Macet Total