TEMPO.CO, Jakarta - Banjir kiriman yang berasal dari Bendung Katulampa sudah merendam sejumlah titik di Jakarta Timur. Di antaranya kawasan Cawang, Tebet, dan Jatinegara, tepatnya di daerah yang dilalui Kali Ciliwung. Akibatnya, sejumlah ruas jalan pun perlahan-lahan mulai terendam air dan sulit dilintasi.
Berdasarkan informasi yang dirilis akun Twitter resmi Polda Metro Jaya, Jalan K.H. Abdullah Syafei yang mengarah ke Kampung Melayu, tepatnya di kawasan Gudang Peluru, mulai terendam banjir sekitar 80 sentimeter. Akibatnya, lalu lintas lumpuh dan tidak bisa dilalui semua jenis kendaraan. Banjir dengan ketinggian yang sama juga terjadi di kawasan Bukit Duri, tepatnya di sekitar SMAN 8.
Banjir dengan ketinggian 50 sentimeter juga dilaporkan terjadi di kawasan Jatinegara, tepatnya di Jalan Jatinegara Barat. Akibat ketinggian air yang terus meningkat, polisi pun menutup ruas jalan tersebut dan pengguna jalan diminta mencari jalur alternatif.
Banjir juga dilaporkan terjadi di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, tepatnya di bawah jalan layang Jambul. Akibat rendaman banjir, lalu lintas Kalibata-Jambul dan sebaliknya dalam kondisi padat merayap.
Kepala Seksi Informatika BPBD DKI Jakarta Bambang Suryaputra mengatakan ketinggian air di Pintu Air Manggarai terus mengalami peningkatan. Hingga pukul 11.00 tadi, Pintu Air Manggarai mencatat ketinggian air sudah mencapai 825 sentimeter. Padahal, pada jam 9 pagi tadi, ketinggian air "cuma" 790 sentimeter.
“Status Pintu Air Manggarai saat ini siaga II,” ujar dia. Sedangkan ketinggian air di kawasan Cawang tercatat sudah mencapai angka 330 sentimeter. “Ketinggian air juga masih terus meningkat,” katanya. Sedangkan ketinggian air di Bendung Katulampa hingga pukul 11.00 sudah turun hingga berada di level 100 sentimeter atau berstatus siaga III. (Cek #INFO BANJIR)
DIMAS SIREGAR
Terkait:
Puncak Cerah, Air di Katulampa 100 Sentimeter
Terendam Banjir, Jalan Jatinegara Barat Ditutup
Tidak Dievakuasi, Ibu Hamil Ini Nekat Berenang
Perahu Terbatas, Warga Berebut Dievakuasi