TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang mengguyur wilayah Bogor tak akan berdampak bagi Istana Kepresidenan di Jalan Medan Merdeka Utara. Alasannya, Waduk Pluit telah kembali berfungsi sehingga mampu menampung tambahan debit air yang berasal dari Kanal Banjir Barat.
"Istana aman hingga musim hujan berakhir," kata penjaga Pintu Air Manggarai, Muhammad Ibnu, kepada Tempo, Kamis, 30 Januari 2014.
Ibnu mengatakan sebagian air dari Kanal Barat akan dialirkan ke Waduk Pluit dan sebagian lagi dibuang ke laut untuk mengurangi beban debit air di Kanal Barat dan tanggul Latuharhary. Pembagian ini dilakukan dengan membuka Pintu Air Manggarai yang mengarah ke Istana. Pintu itu telah dibuka sejak 12 Januari lalu. Pembukaan pintu air, kata Ibnu, bergantung pada ketinggian permukaan air di Ciliwung bagian hulu. Selain itu, semakin cepat permukaan air naik, keputusan membuka pintu air pun semakin mendesak untuk dikeluarkan.
Selain Waduk Pluit yang kembali berfungsi, tanggul Latuharhary yang jebol saat banjir besar pada Januari tahun lalu juga telah diperbaiki. Halaman Istana Negara sempat terendam banjir akibat jebolnya tanggul di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, pada 17 Januari 2013. Pada waktu yang sama, kata dia, ketinggian permukaan air di Pintu Air Manggarai mencapai 1.030 sentimeter. "Tanggul tak bisa menahan debit, airnya limpas," ujar Ibnu.
Ibdu mengatakan perbaikan sarana dan fasilitas punya andil besar untuk mencegah kembali terendamnya Istana Kepresidenan. Apaalgi, saat ini DKI Jakarta telah memasuki akhir musim hujan. "Jika cuacanya terus bagus, Istana enggak akan banjir lagi. Meski begitu kami harus tetap waspada," kata Ibnu.
LINDA HAIRANI