TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang memperpanjang masa darurat bencana banjir di wilayanhnya hingga 9 Februari mendatang. Hal ini dilakukan setelah banjir kembali melanda sejumlah kawasan di wilayah ini, Selasa, 4 Februari 2014 pagi.
"Masa tanggap darurat kami perpanjang hingga satu minggu ke depan," ujar Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara, kepada Tempo, Selasa pagi, 4 Februari 2014.
Teteng mengatakan, sebelumnya pihaknya menetapkan masa tanggap darurat selama dua minggu yang berakhir 2 Februari. Menurut dia, banjir di Kabupaten Tangerang dalam dua hari terakhir mulai surut. Warga juga sudah melakukan kegiatan bersih-bersih, seperti mengangkat lumpur dan sampah yang mengotori rumah mereka.
"Mereka merasa banjir sudah lewat, tapi ternyata datang lagi," kata Teteng.
Teteng menuturkan, sejak pagi ini banjir melanda dengan ketinggian bervariasi, mulai 80 sentimeter hingga 1,5 meter di Kecamatan Pasar Kemis, Sepatan, Tigaraksa, Gunung Kaler dan Rajeg.
Baca Juga:
Pihaknya pun kembali menerjunkan petugas, perahu karet dan logistik bantuan ke titik-titik banjir tersebut. "Termasuk membuat posko banjir dan dapur umum," ujarnya.
Pemerintah, kata Teteng, sudah siap mendistribusikan bantuan berupa beras, air bersih, mi instan dan obat-obatan kepada para korban banjir tersebut. "Berapa pun yang diminta warga, mudah-mudahan bisa kami berikan,"katanya.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan untuk penanganan korban banjir dan bencana alam tahun ini dianggarkan Rp 15 milyar.
"Pada pos tak terduga yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan," kata Zaki.
Anggaran sebesar ini, menurut Zaki, khusus untuk penanganan banjir. Sementara anggaran untuk program penanggulan banjir seperti konstruksi pembangunan waduk, tanggul, pintu air, irigasi dan jalanan disiapkan di pos anggaran yang berbeda.
JONIANSYAH
Topik Terhangat
Sinabung | Gita Wirjawan | Anggoro Dibui | Jokowi | Deddy Corbuzier|
Berita Terpopuler
Meski Jokowi Sidak, Aparatnya Belum Kapok Juga
Setelah Membunuh, Edo Jual Perhiasan Feby ke Pasar
Diancam, Pengungsi Kampung Pulo Baru Mau Makan
81 Mayat Hilang dari Makam, Warga Lapor Polisi
Pembongkaran 81 Makam Diduga Ulah Pengembang