TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat, Pamudji, mengatakan jumlah titik banjir di wilayahnya bersifat stagnan dalam lima tahun terakhir. Banjir ini melanda daerah yang sama dalam kurun waktu tersebut.
"Jumlah titiknya sama setidaknya dalam lima tahun terakhir," kata Pamudji, Selasa, 4 Februari 2014. Pamudji menjelaskan daerah yang dilanda banjir di Jakarta Barat biasanya dilewati tiga sungai besar, yakni Kali Angke, Kali Pesanggrahan, dan Kali Grogol.
Kelurahan yang direndam banjir setidaknya dalam lima tahun belakangan yaitu Kelurahan Kapuk, Jelambar Baru, Kembangan Utara, Kembangan Selatan, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, Sukabumi Utara, Rawa Buaya, dan Tegal Alur.
Pamudji berujar genangan setinggi 10-30 sentimeter biasanya turut menggenangi jalan raya di kelurahan itu. Adapun jalan yang dimaksud yakni:
- Jalan Dr. Susilo;
- Jalan Utama Sakti 1;
- Jalan Kyai Tapa;
- Jalan Daan Mogot;
- Jalan Panjang;
- Jalan Tubagus Angke.
Jalan tergenang, kata Pamudji, lantaran air hanya mengalir melalui saluran air biasa sebab tak ada gorong-gorong di wilayah Jakarta Barat. Ia mengatakan pompa air merupakan alat yang paling diandalkan saat terjadi genangan.(Baca : Ini Jalan yang Tergenang Banjir Pagi Ini)
Pompa air selalu diandalkan, kata Pamudji, karena permukaan tanah di Jakarta Barat lebih rendah dibanding permukaan laut. "Airnya jadi sulit mengalir," katanya.
LINDA HAIRANI
Berita Terpopuler
Meski Jokowi Sidak, Aparatur Belum Kapok Juga
Diancam, Pengungsi Kampung Pulo Baru Mau Makan
Terminal Manggarai Direvitalisasi, 6 Lagi Menyusul
Jokowi Tak Bisa Terus-terusan Ngider