TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Jakarta Utara pada Selasa malam, 4 Februari 2014, menyebabkan timbulnya genangan di sejumlah titik. Genangan itu membuat layanan transportasi terganggu, bahkan hingga Rabu, 5 Februari 2014. Berdasarkan pantauan Tempo, genangan tinggi berada di sekitar kawasan Pademangan, Ancol, Mangga Dua, serta Kampung Bandan, yang memang dilewati beragam sarana transportasi.
Layanan transportasi yang terganggu adalah mikrolet, ojek, kereta, dan Transjakarta. Hanya sedikit pengemudi mikrolet dan ojek yang mau mengantar penumpang melewati jalur Mangga Dua ataupun Kampung Bandan. Kebanyakan mikrolet dan ojek hanya mau mengantar hingga ITC Mangga Dua. Dari situ, penumpang diminta turun dan berjalan kaki menerobos banjir. Sopir ojek dan angkot mengaku terpaksa melakukan hal itu untuk menjaga kondisi mesin kendaraan mereka.
"Duh, gak berani saya mas kalau diminta sampai Pademangan. Di sana selutut,"ujar Puji, 39 tahun, tukang ojek di dekat Mangga Dua.
Adapun empat koridor bus Transjakarta juga turut terganggu. Gangguan terjadi di koridor 5, 8, 9, dan 12. Khusus di kawasan Jakarta Utara, bus Transjakarta koridor 12 jurusan Tanjung Priok-Pluit berhenti beroperasi sejak pukul 08.15 pagi tadi. Anehnya, tak ada pemberitahuan di halte Transjakarta Kota. Pantauan Tempo, ada sejumlah penumpang transit yang kebingungan kenapa bus tak kunjung datang.
Adapun Humas PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa rel jalur 9, 10, 11 dan 12 di Stasiun Kota tertutup genangan. Hal itu menyebabkan kereta tidak sampai ke Stasiun Jakarta Kota. "Seluruh perjalanan KRL menuju Stasiun Jakarta Kota belum dapat dilakukan. Demikian juga dengan Stasiun Kampung bandan," katanya.
Perjalanan KRL sendiri harus mengalami perubahan pola operasi akibat gangguan ini. Perjalanan KRL Bekasi-Jakarta Kota hanya sampai Stasiun Jatinegara karena gangguan persinyalan di Stasiun Jakarta Kota. Sedangkan perjalanan KRL Bogor-Jakarta Kota hanya sampai Stasiun Manggarai. Akan halnya perjalanan KRL Bogor-Jatinegara hanya sampai Stasiun Duri. Sebagai gantinya, dijalankan feeder Jatinegara-Pasar senen.
Perubahan operasi ini membuat Stasiun Kota dan Kampung Bandan tampak sepi. Berdasarkan pantauan Tempo, hanya ada tiga-empat orang di Stasiun Kampung Bandan. Di Stasiun Jakarta Kota, jumlah calon penumpang kereta lebih banyak meskipun tak seperti biasanya.
Orang-orang yang berada di stasiun itu mengaku menunggu kereta listrik karena diperbolehkan pulang cepat sebelum hujan menjadi terlalu deras. Namun, nyatanya, sampai sekarang, belum ada kereta lewat. "Kalau kereta lokomotif sih ada mas, dan memang biasanya bisa," ujar Aminah, 60 tahun, calon penumpang KRL. (Baca juga: Jalan Simatupang Sudah Dapat Dilewati Kendaraan)
ISTMAN MP
Berita Lainnya:
Ahok Kaget Usul 200 Truk Sampah Tak Masuk DPRD
Gita Wirjawan Nyapres, Australia Terancam?
Ada Mafia di Dinas Kebersihan, Ahok Audit Swasta
Hari Ini Timnas U-19 Lawan Persiba Bantul
Nadella Datang, Bill Gates Pun Hengkang
Alasan J.K. Rowling Menjodohkan Ron dan Hermione