TEMPO.CO, Jakarta -Selama lebih dari tiga pekan warga bantaran Kali Ciliwung tepatnya yang berada di wilayah Jakarta Timur didera banjir. Mereka yang paling parah ada di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, karena ketinggian air sempat mencapai 6 meter.
Lamanya banjir membuat puluhan ribu warga mulai terserang penyakit. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Yudhita Endah mengatakan sebanyak 18.899 jiwa terserang penyakit akibat banjir. "Dari jumlah itu, 40 persennya anak-anak," kata Yudhita kepada Tempo, Rabu 5 Februari 2014.
Menurut Yudhita, kebanyakan warga terserang penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan penyakit kulit, seperti gatal-gatal. "Ada juga yang pegal-pegal dan hipertensi, tapi itu sekitar 10-15 persen," ujarnya.
Sebanyak 20 orang diantaranya akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Budhi Asih, RS UKI, RS Polri dan RS Premier Jatinegara. "Mereka mengalami penyakit berat akibat banjir seperti kejang, demam, diare, tetanus, luka robek dan riwayat penyakit sebelumnya, seperti stroke dan asma," ujarnya.
Sejak 11 Januari 2014, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur membuka 14 Posko Kesehatan di berbagai titik pengungsian. Ke-14 posko itu tersebar di Posko Utama Pengungsian di kantor Sudinkes, GOR, RS Hermina, Gereja Koinonia, Binawan dan di posko rawan banjir di 9 Kecamatan.
Sebanyak 20 dokter dan 28 perawat yang dibantu 60 perawat dari Akademi Keperawatan Jayakarta, disiagakan. "Obat-obatan cukup, karena kami juga dibantu oleh Dinas kesehatan dan Kementerian Kesehatan," ujar Yudhita.
AFRILIA SURYANIS
Terpopuler
Kalla Buka Rahasia Jokowi di Depan Caleg KAHMI
Pakai Kapal 'Mewah', Australia Kirim Imigran ke RI
Sambut SBY, Ratusan Siswa Diusir Lantaran Berteduh
Hari Ini Timnas U-19 Lawan Persiba Bantul