TEMPO.CO, Jakarta - Simulasi pengamanan pemilihan umum di sekitar Bundaran HI, tepatnya di ruas Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Februari 2014, menimbulkan kemacetan. Kemacetan tidak hanya di sekitar Jalan Thamrin. Efeknya juga terjadi di sejumlah jalan.
Karena kemacetan itu, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno meminta maaf kepada masyarakat. "Kami minta maaf kepada masyarakat yang biasa melintas di Jalan Thamrin karena adanya simulasi ini membuat jalanan jadi macet," kata Putut, usai melakukan simulasi.
Putut mengatakan, simulasi ini bertujuan agar personelnya bisa dan tanggap terhadap situasi chaos yang mungkin terjadi pada Pemilu 2014. Dalam aksi simulasi ini, Putut mengerahkan sekitar 1.300 polisi dari Polda, Polres dan Polsek di Jakarta. (Baca juga: Simulasi Ditunda, Tunggu Presiden Mau Lewat).
Menurut Putut, simulasi tidak bisa dilakukan pada hari libur serta harus digelar pada hari dan jam kerja. Alasannya, latihan tanggap chaos itu menyesuaikan dengan keadaan sebenarnya.
"Tidak mungkin juga demo dilakukan pada hari libur. Karena itu, kami lakukan simulasi di hari kerja. Untuk kelancaran lalu-lintas kami sudah berkoordinasi dengan Polantas," ujarnya.
REZA ADITYA
Terpopuler:
Pencuri Tas Ditangkap di Bandara Soekarno Hatta
One Day No Car, Ahok Naik Busway Hari Ini
Ahok Akhirnya Gowes dan Naik Busway
Besok, Lalu Lintas di Sudirman-Thamrin Dialihkan
Dilema Ahok Pagi Ini: Nebeng Atau Naik Busway