TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan DKI Jakarta kekurangan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Saat ini, kata dia, Jakarta hanya memiliki tujuh SPBG yang harus memenuhi kebutuhan bahan bakar bus Transjakarta.
"Jumlahnya memang belum memadai," kata Udar di Balai Kota, Jumat, 7 Februari 2014. Dia mengatakan berdasarkan jumlah koridor yang ada, seharusnya Jakarta memiliki 22 SPBG. "Masing-masing koridor idealnya ada dua SPBG."
Terlebih lagi, menurut Udar, kondisi SPBG yang ada pun sering kali terganggu. "Itu saja masih suka 'batuk-batuk', yang efektif jadi hanya enam buah," katanya.
Sementara itu, Kepala UP Transjakarta Pargaulan Butarbutar mengakui kekurangan SPBG tersebut. "Ya, memang kurang, tapi kami maksimalkan yang ada," ujarnya.
Saat ini, menurut Pargaulan, 579 armada Transjakarta mengisi bahan bakar gas dari SPBG yang ada. Ditambah 90 armada Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dan 18 armada Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). "Tapi itu urusannya Kementerian ESDM," kata Pargaulan.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Populer
MPR: Soal Usman Harun, Singapura Keterlaluan!
Ikuti Keyakinan Jonas, Asmirandah Ingin Bahagia
Hakim PK MA Bebaskan Dokter Ayu
Dicari KPK, Staf Atut Ngumpet di Hotel
Pengelolaan Dana Haji Rp 80 Triliun Menyimpang