TEMPO.CO, Jakarta - Program penambahan dan penggantian bus Transjakarta hingga 1.000 unit yang digaungkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapat ganjalan. Saat ini, ada 90 unit bus gandeng yang dinyatakan siap jalan. Namun dari penelusuran Tempo, bus-bus asal Cina tersebut rupanya banyak yang rusak. (baca:Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?)
"Banyak onderdil dalam bus yang rusak," kata salah seorang pegawai senior di Unit Pengelola Transjakarta kepada Tempo beberapa waktu lalu.
Pegawai senior ini memberi contoh bagian mesin di dalam bus tersebut yang sudah berkarat, seperti kepala aki, turbo mesin, pemutar AC, bahkan pelek roda. Pegawai itu merujuk pada bus Transjakarta yang diresmikan Jokowi di silang Monas pada 15 Januari lalu. Dari 30 bus yang diluncurkan, 12 unit langsung tidak bisa beroperasi keesokan harinya. (baca: Jokowi Minta Layanan BKTB Diperbaiki ) dan (baca:Jokowi Belanja Bus Transjakarta Baru April)
Karat-karat ini, kata pegawai itu, menyebabkan pengoperasian bus menjadi tidak maksimal. Misalnya mesin jadi sulit distarter, AC tidak dingin, dan mesin menjadi cepat panas. "Ini mengapa kemarin begitu selesai diluncurkan, besoknya tak bisa dioperasikan," ujarnya.(lihat foto:30 Unit Bus TransJakarta Didatangkan dari Cina)
Selain itu, penyakit yang kerap muncul adalah fanbelt yang mudah putus. Akibatnya, mobil sering mogok atau AC hanya mengeluarkan angin. "Padahal bus baru beli, tapi kondisinya udah kayak bus tua," katanya.
SYAILENDRA
Berita terkait
Lowongan Supir Transjakarta, Ini Syaratnya
Transjakarta Buka Lowongan 1.500 Sopir
Video: Tinjau Bus Baru, Jokowi dan Hatta Rajasa Naik Bus Transjakarta
Masih Pincang di Jalur Bus Khusus
Gas Tak Dibayar, Busway Terancam