TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, kembali menjadi tempat mengadu warganya. Ketika meninjau proyek Waduk Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa 11 Februari 2014, menerima keluh kesah penduduk.
Kisahnya sebagai berikut. Saat Jokowi memantau dari tepi pengurukan, langkahnya tertahan oleh seorang warga bernama Murnata. Pria paruh baya itu mengaku penduduk RT 3 RW 2 kampung Marunda. "Tanah kami terkena pembebasan, tapi (pembayarannya) digantung," katanya.Menurut Murnata, yang dibayarkan pemerintah adalah tanah saja, tidak termasuk bangunan. "Tanah dulu dibayar, bangunan enggak. Kami maunya satu paket. Bagaimana ini pak?."
Mendengar pengaduan tersebut, Jokowi hanya mengiyakan sambil mencoba jalan terus. "Ya, ya satu paket," katanya. Sambil berjalan, Jokowi mengatakan menyerahkan masalah ini kepada Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono.
Heru yang berada tak jauh dari Jokowi, mengatakan pemerintah sudah menganggarkan Rp 115 miliar untuk pembebasan tanah di kawasan tersebut. Dari total 56 hektare yang dibutuhkan, sudah 36 hektare dibebaskan sejak 2009.
Sisanya 150 rumah masih belum beres. "Tanah yang bersertifikat kami ganti 100 persen, dengan bukti girik diganti 75 persen, tanah garapan diganti 25 persen," kata Heru.
Seperti diberitakan sebelumnya, DKI berencana membangun sembilan waduk tahun ini. Salah satunya Waduk Marunda yang konsepnya dibuat seperti Waduk Pluit.
Waduk yang mulai dibangun Februari ini ditargetkan selesai tahun ini pula. Waduk diharapkan mengatasi banjir di kawasan timur Jakarta karena akan menampung air dari Kanal Banjir Timur dan Kali Blencong.
ATMI PERTIWI
Berita lain:
Dana Haji Diduga Dipakai Beli Mobil Pejabat
Mengapa Bos Sritex Lukminto Masuk Islam?
Pembuatan Akte Lahir, KTP, dan KK Kini Gratis
Reaksi Anggito Saat Dilapori Korupsi Dana Haji