TEMPO.CO , Jakarta – Inisiator proyek Terowongan Multi Fungsi Jakarta, Firdaus Ali, mengatakan, ada sedikit penyesuaian jalur dalam proyek tersebut. Nantinya proyek yang dikenal dengan nama deep tunnel itu akan diperpanjang hingga kawasan Pasang Minggu, Jakarta Selatan. “Tepatnya dari daerah Balekambang, Pasar Minggu,” katanya saat berkunjung ke kantor Tempo, Rabu, 12 Januari 2014.
Firdaus mengatakan, jalur yang digunakan deep tunnel itu memang sengaja diperpanjang dari rancangan semula yang hanya dimulai dari kawasan MT Haryono. Tujuannya untuk memanfaatkan gaya gravitasi yang lebih besar sehingga air bisa lebih cepat dialirkan. Dorongan gravitasi itu juga diharapkan mampu menekan biaya pembersihan terowongan setelah digunakan untuk mengalirkan banjir. (Baca: Garap Deep Tunnel, Investor Malaysia Tunggu Jokowi)
Dia menolak jika disebut terowongan itu nantinya akan menggunakan pompa air untuk menjamin air bisa mengalir. Gaya gravitasi bumi disebutnya akan menjadi tenaga utama sehingga tidak memerlukan pengeluaran tambahan untuk mengaktifkan pompa listrik tersebut. “Jadi pompa air itu dibutuhkan hanya untuk mengosongkan saja, bukan untuk mengalirkan,” kata dia.
Jalur itu nantinya akan mengikuti jalur kereta api yang sudah digunakan saat ini. Dari Pasar Minggu, deep tunnel itu akan membentang ke Manggarai, Tanah Abang, dan Roxy. Setelah itu, deep tunnel berpisah jalan dengan jalur kereta api karena mengambil jalur bawah tanah di Jalan Inspeksi Kanal Banjir Barat. “Baru setelah itu dialirkan ke Pluit,” ujarnya.
Dalam desain tersebut, deep tunnel yang diperkirakan senilai Rp 29 triliun itu bakal mampu menampung debit air sebesar 250 meter kubik air per detik. Jumlah itu hampir setengah dari jumlah debit air normal yang masuk ke Kali Ciliwung. Firdaus pun menyatakan bahwa terowongan raksasa itu akan mampu memotong puncak banjir yang terjadi di Jakarta.
Untuk mencegah sampah masuk ke dalam terowongan, proyek itu nantinya juga akan dilengkapi sebuah waduk di kawasan Balekambang. Waduk itu akan berfungsi untuk menyaring sampah-sampah yang terbawa banjir sehingga tidak sampai masuk ke dalam gorong-gorong raksasa tersebut. Hal itu juga sekaligus memastikan bahwa yang masuk ke dalam deep tunnel hanya berupa air .
Puncak banjir itu sendiri diperkirakan akan terjadi dalam kurun waktu 2-3 pekan dalam satu tahun. Mobil-mobil yang nantinya bisa melalui deep tunnel itu akan dilarang masuk jika status air di Bendung Katulampa berada di level Siaga I. “Jadi kalau (Katulampa) sudah Siaga I akan langsung digunakan untuk mengalirkan air seluruhnya,” kata dia.
Setelah puncak musim hujan lewat, diperkirakan butuh waktu hingga tiga hari untuk membersihkan terowongan hingga layak digunakan lagi. Firdaus mengatakan, perlu biaya sebesar Rp 26 miliar untuk membersihkan gorong-gorong tersebut. “Tapi biaya itu tidak sebanding dengan kerugian pemerintah yang mencapai Rp 11 triliun pada banjir 2002 dan 2007 lalu,” ujarnya.
DIMAS SIREGAR
Topik
Busway Bekas| Dinasti Atut | Jokowi | Gunung Kelud |
Berita Terpopuler
Indah Dewi Pertiwi Akui Kenal Wawan, Manajernya
Kulit Maia Estianty Kendur, Cukup Dirawat di Rumah
Hugh Jackman Pandu Tony Awards 2014
Lenny Agustin Dapat Kartu Valentine
Cinta Penelope Akan Bergaya Gotik di Pesta Nikah