TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor terpilih, Bima Arya Sugiarto, menyesalkan izin pembangunan 12 hotel baru di Bogor telah keluar. "Saya tidak setuju dengan pembangunan hotel baru, tapi mau bagaimana lagi, izinnya sudah keluar," kata dia di kantor Tempo, Senin, 17 Februari 2014.
Ia menyatakan dirinya bakal menjadikan Kota Bogor sebagai kota konservasi. Sebab itu, pembangunan hotel harus sesuai dengan kosep konservasi. "Kota Bogor bakal menjadi kota sejuta taman," ucapnya. Hampir sebagian besar pembangunan hotel baru terpusat di Jalan Pajajaran. "Ada 10 hotel baru di sana."
Kendati demikian, ia akan mengkaji ulang pembangunan ke 12 hotel tersebut. Bahkan, jika tak sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), bukan tak mungkin perizinan dicabut kembali. "Kalau tak sesuai RTRW bisa saja dicabut, kecuali yang sudah ada bangunannya agak sulit juga," ujarnya.
Ia mengakui tingkat okupansi hotel di Bogor semakin meningkat. "Kalau dari Senin-Jumat saja ruang rapat di tiap hotel banyak dipesan." Kendati begitu, bukan berarti pengusaha seenaknya mendirikan hotel.
"Banyak pengusaha yang ingin masuk ke Bogor. Tapi saya bilang pembangunan harus sesuai RTRW," katanya. Sebab, fokus pemerintahannya: pembenahan tata ruang. "Saya akan mengendalikan perizinan mendirikan bangunan baru."
ERWAN HERMAWAN
Terpopuler :
Demi Cucu, Bos Sritex Lukminto Ziarah Walisongo
Rupiah Kembali Paling Perkasa Se-Asia
Kata BRI dan BNI Soal Utang Korban Kelud
Dampak Kelud, Bandara Juanda Rugi Rp 2,5 Milia