TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI, Made Karmayoga, mengatakan alasan pencalonan Anas Effendi sebagai Wali Kota Jakarta Barat disebabkan faktor perbaikan kinerja. Menurut dia, Anas yang dimutasi dari posisi Wali Kota Jakarta Selatan ke Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah menunjukkan semangat kerja.
"Ternyata waktu ditaruh di perpus semangatnya tinggi, serapannya bagus," kata Made ketika dihubungi, Selasa, 18 Februari 2014. Made menyebut pertimbangan memilih Anas mesti objektif. Artinya, penilaian kinerja dia mesti bersifat kuantitatif. "Kami lihat apa targetnya dan yang belum tercapai apa. Jangan semua kualitatif." (Baca:Pengamat: Jokowi Bodoh Jika Pilih Anas)
Soal Anas yang pernah tertidur ketika Gubernur DKI Joko Widodo berpidato pada Maret 2013, Made maklum. Meski begitu, Made sepakat jika sikap itu jelas harus dikoreksi. "Ketiduran, itu di mana saja ada. Kalau melihat orang sekali ngantuk, jangan langsung kita vonis jelek terus-terusan."
Anas pun dianggap telah menjalani pembinaan dengan proses mutasinya. "Aspek pembinaan dengan dipindah sementara menunjukkan dedikasi dan semangatnya bagus."
Seperti diberitakan sebelumnya, Anas Effendi kembali akan ditugaskan sebagai wali kota setelah sempat dimutasi ke Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah. Jika dulu dia pernah menjabat Wali Kota Jakarta Selatan, kini Anas diproyeksikan mengisi jabatan Wali Kota Jakarta Barat.
Kata Made, surat dari Pemprov DKI mengenai hal ini sudah dikirim ke DPRD dengan tujuan untuk meminta persetujuan. Menurut dia, pengiriman surat sudah diketahui oleh Jokowi dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
ATMI PERTIWI
Terpopuler :
Demi Cucu, Bos Sritex Lukminto Ziarah Walisongo
Rupiah Kembali Paling Perkasa Se-Asia
Kata BRI dan BNI Soal Utang Korban Kelud
Dampak Kelud, Bandara Juanda Rugi Rp 2,5 Miliar