TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk membeli rumah warga yang berada di lokasi pembangunan Waduk Marunda. "Tahun ini kami akan bayar semuanya," kata Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budihartono, Rabu, 19 Februari 2014.
Anggaran tersebut digunakan untuk membeli sebanyak 150 rumah. "Semuanya ada 250 rumah, 100 rumah sudah dibayar. Tapi saya tidak tahu berapa anggaran untuk membayar 100 rumah itu," kata dia. Heru memastikan warga tak akan direlokasi karena pemerintah membayar lahan mereka. "Mau pindah ke mana terserah mereka. Yang penting sudah dibayar."
Mekanisme pembayarannya tidak langsung kepada pemilik bangunan. Tapi pembayaran langsung diberikan kepada pemilik tanah. "Masalahnya kan ada juga warga yang punya bangunan tapi tanahnya milik orang lain. Jadi kami bayarnya ke pemilik tanah saja."
Heru mengklaim, konstruksi waduk dimulai pada tahun 2015 mendatang. Saat ini, pihaknya sedang berfokus pada membebaskan lahan dahulu. "Kami targetkan lahan sudah kosong Desember tahun ini," ujar dia, Sabtu kemarin.
Ia menargetkan, bulan Juli ini rumah warga yang masih berdiri di lahan kedua waduk itu selesai dibayar. "Sekarang sih masih ada rumah di situ. Tapi mereka semuanya (rumah) mau dibeli oleh kami," ujarnya. Pihaknya telah menginventarisir dan mendata semua bangunan yang ada. "Jika dana sudah turun kami akan bayar semuanya," kata dia.
Menurut dia, pembangunan waduk relatif lebih mudah. Sebab, jika sudah selesai pembebasan lahannya hanya tinggal mengeruk tanah saja. "Apalagi di Kali Tunjungan bentuknya sudah empang gitu lebih gampang."
ERWAN HERMAWAN