TEMPO.CO, Bogor - Victor W. Nadapdap, juru bicara keluarga Brigadir Jenderal Mangase Situmorang, menegaskan tidak pernah terjadi penyekapan dan penganiayaan terhadap Yuliani, 17 tahun, dan belasan pembantu rumah tangga (PRT) lainnya yang dilakukan oleh pemilik rumah. "Saya tegaskan kembali, tidak ada penganiayaan terhadap Yuli. Namun hak Yuli untuk membuat laporan ke Polres Bogor Kota terkait itu, dan saat ini prosesnya sedang berjalan," kata Victor kepada wartawan, Kamis malam, 21 Februari 2014.
Victor juga membantah jika dikatakan terjadi penyekapan terhadap para pembantu yang bekerja di rumah pensiunan jenderal di Perumahan Duta Pakuan Bogor tersebut. Menurut dia, semua pembantu bisa keluar-masuk kapan saja. "Bahkan tiap pagi ada tukang roti yang rotinya mereka makan dan dibayar oleh tuan rumah," ujar Victor. Selain itu, kata dia, para pembantu itu juga ada yang sering membersihkan halaman dan mobil. "Jadi mereka bisa keluar kapan saja," kata Victor.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal M. Iriawan mengatakan dugaan penganiayaan yang dilaporkan Yuliana Lewer, 17 tahun, pekerja domestik asal Doka Timur, Kepulauan Aru, masih diselidiki jajaran Polres Bogor Kota. Menurut Iriawan, tim penyidik masih dan terus melakukan pendalaman ihwal adanya dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilaporkan Yuliana. "Masih dalam proses," katanya saat berada di Stasiun Besar Bogor, Kamis siang, 20 Februari 2014. (baca: Lagi, 3 Pembantu Dievakuasi dari Rumah Jenderal)
Yuliana dijemput dari rumah tempatnya bekerja oleh keluarganya, yang didampingi ketua RT dan RW setempat. Mereka melaporkan jika Yuliana sering mendapat perlakuan kasar dari istri pemilik rumah. "Dugaan penganiayaan ini kan harus ada saksi yang melihat. Karena itu, jajaran Polres Bogor Kota meminta keterangan dari belasan PRT lainnya," kata Iriawan.
M. SIDIK PERMANA
Terpopuler:
Tekuk Arsenal, Lahm: Muenchen Belum Aman
Penemuan Alat Sadap di Rumah Jokowi 3 Bulan Lalu
Menjelang Pemilu, Rumah Dinas Jokowi Disadap