TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang sopir Kopaja AC trayek P-20 terlibat baku pukul pagi tadi di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menurut keterangan salah seorang saksi, Maryati, 27 tahun, keduanya berkelahi setelah sempat terlibat adu salip.
"Busnya berhenti di busway, sopirnya turun terus pukul-pukulan," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 25 Februari 2014. Ia menyatakan kejadian tersebut tak berlangsung lama, sekitar sepuluh menit, tapi sempat membuat macet jalan menuju Buncit, Mampang, dan Kuningan.
"Jadi mobilnya saling salip, keluar masuk jalur busway, terus di depan (dekat halte bus Transjakarta Kosgoro) baru berantem sopirnya," ujarnya. Banyak warga, termasuk kernet, melerai perkelahian kedua sopir ini. "Setelah itu, langsung damai terus pada bubar, polisi juga belum sempat datang," katanya.
Menurut salah seorang petugas halte bus Transjakarta Kosgoro, Imam, 26 tahun, Kopaja AC yang diperbolehkan masuk busway tak boleh saling salip. "Setahu saya kalau masuk sini (busway), aturannya sama kayak bus Transjakarta," ujarnya.
Namun perilaku pengemudi bus sedang ini tak bisa dimengerti olehnya. "Padahal di halte juga penumpang antre. Saya bingung juga kenapa harus saling susul," katanya.
Dari pantauan Tempo, di sekitar halte tersebut, separator busway masih belum tinggi, sehingga kendaraan dengan leluasa keluar-masuk busway. Menurut salah seorang pengguna bus, Dahriana, 31 tahun, ada dua cara agar hal tersebut tak terulang.
"Pertama, separatornya ditinggikan. Kedua, si sopirnya harus dididik lagi. Ya, harus beda dong sopir Kopaja AC dengan Kopaja biasa. Kita bayar lebih mahal, ya, jadi jangan ugal-ugalan lah," ujarnya.
M. ANDI PERDANA
Berita Lain
Pingsan, Wawan Ditolong Rudi Rubiandini
Mengapa Muncul Pulau Misterius di Bekasi?
Catherine Wilson Akui Terima Mobil dari Wawan
Curhat Pembantu: Bu Jenderal Galak, Suka Jambak