Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Rice, Penghuni Rusunawa yang Dirazia  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Petugas Sat Pol PP membantu mengangkat barang saat relokasi warga Kebon Kosong Kemayoran di Rusun Komarudin, Jakarta, (9/2). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Petugas Sat Pol PP membantu mengangkat barang saat relokasi warga Kebon Kosong Kemayoran di Rusun Komarudin, Jakarta, (9/2). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wajah Rice Novianti tertunduk ketika masuk ke dalam kantor pengaduan Unit Pelaksana Teknis Rumah Susun pada Rabu, 26 Februari 2014. Dia hendak mengurus masalah penyegelan rumah susun yang dia huni di Rumah Susun Sederhana Sewa Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur.

Rice mengaku sudah mengantongi akad perjanjian sewa dengan Dinas Perumahan dan Bangunan DKI Jakarta. "Tapi kemarin rumah saya ikut disegel juga," katanya. 

Saat awal mengurus sewa, Rice mengaku dikenalkan dengan orang yang disebut biasa mengurus sewa rusunawa. "Saya mau pindah dari Kemayoran karena di sana banjir terus. Ternyata dia bilang ada unit di Rusun Pinus Elok yang bisa disewa," katanya. 

Rice awalnya semringah karena letak Rusun Pinus Elok yang dekat dengan pabrik tempatnya bekerja di Pulogadung, Jakarta Timur. Setelah urusan sewa-menyewa diurus, Rice lantas membayar Rp 5 juta kepada orang tersebut. "Tapi saya enggak tahu dia PNS atau bukan. Namanya juga lupa, soalnya hanya ketemu sekali," katanya.

Rice lalu menempati satu unit rusun sejak Juli 2013. Setiap bulan, dia dipungut biaya sewa Rp 508.000 dan tercatat sebagai penyewa umum. Huniannya itu tak bermasalah sampai UPT Rusun Wilayah III melakukan razia, pekan lalu. "Tiba-tiba waktu saya pulang, rumah saya dipasangi segel warna merah," katanya. 

Kepala UPT Rusun Wilayah III (Jakarta Timur dan Selatan) Jefyodya Julyan mengakui ada beberapa kategori unit yang terkena razia. Pertama, rusun yang ditinggalkan kosong oleh penghuninya. Kedua, rusun yang disewakan ke pihak ketiga. Terakhir, rusun yang surat-suratnya belum lengkap.

"Itu semuanya kami segel. Setelah itu, baru penghuninya ribut," katanya ketika ditemui di kantornya. Jefyodya mengakui ada penghuni yang menempati unit rusunawa berdasarkan izin petugas di rusun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Seharusnya mereka mengurus berkasnya ke sini (UPT Rusun Wilayah III). Kalau tidak ada berkasnya, ya, kena segel," ujarnya. Selain itu, memang ada penghuni yang masuk rusun lebih dulu sebelum surat-suratnya selesai diurus. Misalnya, tukang sapu yang tidak punya rumah atau warga yang rumahnya rusak berat. 

"Mereka biasanya dapat disposisi dari Pak Gubernur dan Wakil Gubernur supaya didahulukan menempati unit," katanya. Menurut Jefyodya, pihaknya sudah mengantongi nama-nama petugas yang menjadi oknum penyewaan rusun. "Nanti akan dilaporkan ke pimpinan supaya ditentukan sanksi apa yang dijatuhkan," katanya.

Unit rusunawa yang ditempeli stiker segel itu harus dikosongkan dalam tempo tujuh hari. Jika tidak, penghuninya akan mendapat surat peringatan sebelum akhirnya unit itu harus dikosongkan.

Sweeping unit rusunawa yang disewa masyarakat umum itu tidak hanya dilakukan di Jakarta Timur. Sebelumnya, UPT Rusun Wilayah I Jakarta Utara juga sudah melakukan sweeping di Marunda. Hasilnya, ada 17 unit rusunawa yang disegel. "Enam karena dibiarkan kosong, sebelas karena dikontrakkan ke orang lain," kata Kepala UPT Rusun I Marhyadi di kantornya.

Sementara itu, di Jakarta Pusat ada enam unit rusun yang dikosongkan di Rusunawa Jati Rawasari, Cempaka Putih. "Ada tiga kios juga yang digunakan bukan oleh penyewanya," kata Kepala UPT Rusun Wilayah II Sayid Ali. Sedangkan di Jakarta Barat ada satu unit yang dikosongkan di Rusunawa Flamboyan, Jakarta Barat.

ANGGRITA DESYANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

22 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

30 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

41 hari lalu

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.


Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Suasana sepi di lantai 1 pelataran tower A Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara pada Kamis, 14 Desember 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.


Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga memasak di dapur di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.


Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Warga mengambil air dari sumur galian di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.


Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Warga eks Kampung Bayam menemukan pintu got dan menguras air di dalamnya. Sehingga air menjadi bersih dan bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Pengurasan itu dilakukan pada Rabu, 10 Januari 2024 di belakang rusun Kampung Susun Bayam. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.


Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Foto udara Kampung Susun Bayam di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Kampung Susun Bayam diperuntukkan bagi warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).


Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Pasca pembongkaran hari ini, hingga Maghrib, warga ramai berkumpul di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. TEMPO/Arkhelaus Wisnu
Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.


Alasan Dinas Perumahan DKI Kecolongan soal Spanduk AMIN di Kampung Susun Akuarium

11 Januari 2024

Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan bangunan milik Pemprov DKI Jakarta, namun dipenuhi Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Sabtu, 6 Januari 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Alasan Dinas Perumahan DKI Kecolongan soal Spanduk AMIN di Kampung Susun Akuarium

Kini spanduk dan baliho pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) di Kampung Susun Akuarium sudah dicopot