TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi hujan lebat masih akan turun sepanjang bulan Maret 2014 mendatang. Kepala Subbidang Cuaca Ekstrem BMKG, Kukuh Ribudiyanto, mengatakan curah hujan bulanan selama Maret diperkirakan mencapai 300 mililiter per bulan atau dalam kategori sedang.
“Untuk hujan lebatnya diperkirakan akan terjadi selama satu-dua jam per harinya,” katanya saat dihubungi, Jumat, 28 Februari 2014..
Pada awal bulan, Kukuh mengatakan, hujan dengan intensitas lebat diperkirakan akan terkonsentrasi di kawasan selatan Jakarta. Hujan diperkirakan akan mengguyur kawasan Jakarta Selatan, Depok, dan Bogor. Menurut dia, BMKG memprediksi kemungkinan hujan akan turun di kawasan tersebut antara siang hingga malam hari.
Prediksi itu, kata dia, harus diwaspadai oleh warga yang tinggal di bantaran kali yang kerap terendam banjir. Soalnya, hujan lebat di kawasan hulu diperkirakan akan membuat debit air di kawasan hilir mengalami peningkatan. Oleh karena itu, dia mengatakan potensi banjir mungkin akan terjadi, terutama di kawasan bantaran kali.
Kukuh juga mengatakan intensitas hujan bulanan akan lebih tinggi ketimbang bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, curah hujan Maret ini akan lebih tinggi ketimbang rata-rata selama 30 tahun terakhir. “Rata-rata kalau bulan Maret curah hujannya sekitar 200 mililiter per bulan, tapi Maret ini diperkirakan bisa mencapai 300 mililiter,” kata dia
Namun secara keseluruhan, Kukuh menyatakan intensitas hujan sepanjang Maret mengalami penurunan ketimbang Januari-Februari 2014 lalu. Pada periode puncak musim hujan itu, BMKG mencatat curah hujan yang turun mencapai 400 mililiter per bulan atau masuk dalam kategori hujan lebat.
“Jadi, curah hujan Maret nanti ini memang lebih tinggi ketimbang Maret tahun-tahun sebelumnya, tapi lebih rendah dari bulan Februari 2014,” katanya. Kukuh mengatakan pola hujan yang akan turun sepanjang Maret nanti hanya bersifat lokal dan tidak menyeluruh sepeti puncak musim hujan kemarin. Karena itu, dia meminta masyarakat mengantisipasi kemungkinan tersebut, khususnya yang beraktivitas di selatan Jakarta.
Untuk puncak musim hujan kali ini, Kukuh memastikan jika periode tersebut sudah lewat dan tidak akan terjadi lagi. Dia mengatakan kecenderungan hujan yang terjadi makin mengalami penurunan meski sesekali terjadi hujan lebat. Sedangkan masa transisi ke musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada bulan April mendatang.
“Pada waktu peralihan itu, yang harus diwaspadai adalah potensi angin kencang, puting beliung, dan hujan petir,” ujarnya.
DIMAS SIREGAR
Terpopuler:
Di Depan Simpatisan, Risma Jelaskan Sempat Pamitan
Adang Ruchiatna: Risma Cengeng, Nangis di TV
Isu Risma Mundur, Netizen Salahkan PDIP