TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 240 sopir angkutan kota (angkot) B07 jurusan Serpong-Kalideres menggeruduk Balai Kota Tangerang. Mereka meminta Wali Kota Arief Rachadiono Wismansyah membatalkan rencana pengoperasian Angkutan Penumpang Terintegrasi Busway (APTB) rute Kebon Nanas-Poris Plawad-Kalideres. (baca: Feeder Busway Poris Plawad-Pulogadung Diresmikan )
Seorang sopir, Deni, 42 tahun, mengatakan jika APTB itu beroperasi dengan rute baru, maka akan mengurangi pendapatan mereka sebagai penarik angkutan. Apalagi setoran angkutan itu Rp 300 ribu ke pemilik kendaraan. "Saya setiap hari narik angkutan dari pukul 05.00 sampai sore, lima rit rute Serpong-Kalideres," kata Deni, kala ditemui di depan Balai Kota, Senin, 3 Maret 2014.
Deni mengatakan APTB, atau kerap disebut buslane itu, semula hanya beroperasi dengan jalur Poris Plawad-Mal Taman Anggrek. Bus itu pun hanya menaik-turunkan penumpang di shelter khusus. "Kelihatannya sepi penumpang, makanya rutenye diperluas. Otomatis merebut pelanggan kami," kata Deni.
Irwan Bahrum, sopir lainnya, berpendapat senada. "Apalagi sebelumnya bus seperti Agra Mas jurusan Tangerang-Pasar Rebo juga telah merebut pangsa penumpang," ujarnya. (Baca juga: 2014, Trayek APTB Akan Bertambah Setiap Bulan)
Para pendemo terlihat berteriak-teriak di depan gerbang masuk Balai Kota. Mereka tidak bisa masuk ke dalam kawasan kantor pusat pemerintahan di Jalan Satria Sudirman itu karena dijaga ketat Sabhara Polres Metropolitan Tangerang. Selain menyampaikan unek-unek protesnya, para sopir memilih memarkir kendaraan berbaris di jalan masuk Balai Kota. Mereka juga membentangkan poster bernada protes dan memilih duduk-duduk. (baca: 6,9 Juta Perjalanan Setiap Hari Menuju Jakarta)
AYU CIPTA